"Prambanan tutup pukul 5 sore, Pak. Bukanya pukul 6 pagi. Mau saya antarkan besok? "Tanya mas Philip supir taksi yang kebetulan namanya mirip keponakanku.Â
"Tarifnya berapa, Mas?"Tanyaku penasaran.
"Dari hotel ke lokasi, balik ke hotel 300 ribu, Pak."Katanya sambil memperlihatkan tarif resmi armada taksinya ke luar kota.
Di lokasi saya melihat beberapa perkemahan pengunjung yang ingin menikmati pemandangan, namun sulit mendapatkan kendaraan atau memang sengaja berkemah dengan biaya sewa seikhlasnya.
Di sekitarnya juga ada tempat foto yang memasang tarif 2000, tetapi tidak sebaik pemandangan dari "Spot Riyadi".
Namun apa daya, ternyata Candi Prambanan saat "Sunrise" kurang jelas terlihat, maka saya pun memutuskan tetap ke candi ini yang buka loketnya pukul 6.00 pagi untuk berfoto-foto disana. Â Oke selesai kisah perjalanan saya di Yogyakarta akhir tahun ini semoga tahun depan bisa ke Yogyakarta kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H