Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerpen | Aku Ingin Kau Melamarku di Hotel Venetian Macao

11 Desember 2017   20:25 Diperbarui: 12 Desember 2017   02:38 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Editan http://travelwireasia.com

"Kenapa mesti disana, yang. Di salah satu hotel bintang lima di Jakarta saja, yang tak kalah mewahnya, boleh, bukan?"Pinta Ben pada kekasihnya terakhir Venesia.

"Aku suka namanya mirip namaku dan aku tahu di Macao itu hotel termewah dan sangat mirip bangunan-bangunan di Italia dan Venesia. Lagi pula aku tahu penghasilanmu tidak mungkin mengajakku ke Italia sana, karena visa ke Eropa mahal juga tiketnya, sementara di Macao yang sudah mirip banget sama Italia ada penerbangan langsung Air Asia dan bebas visa pula, lebih terjangkau, kan? Kalau di Jakarta, kurang seru, hotel yang mirip di Italia tidak ada..."Venesia seperti merajuk. Ben berhitung, mencintai sih mencintai, tetapi apakah sebuah pertunangan harus semahal itu?

Welfie di Ruins of St. Paul (ilustrasi pribadi)
Welfie di Ruins of St. Paul (ilustrasi pribadi)
"Aku mau menyerahkan hatiku, jiwaku, bahkan semua gajiku untukmu, yang. Makanya kuperlihatkan padamu aku sudah punya tabungan 200 jutaan rupiah untuk kita menikah. Tetapi apakah harus dihabiskan semua hanya untuk satu acara pertunangan di Macao?" Ben dahulu penjudi dan dia tahu di Macao banyak "Casino", dia takut pertobatannya hancur berantakan.

"Kita nanti ke Ruins of St. Paul yang dibangun tahun 1600-an dan saat kebakaran besar di Macao tahun 1835, tetap berdiri kokoh diantara puing-puing gedung di sekitarnya. Aku mau cinta kita seperti itu, tetap berdiri kokoh walau ada banyak rintangan yang membakar dan menggoreng sana-sini. Dan mengenai judi, ATM serta kartu kreditmu biar aku saja yang pegang selama disana. Kita hanya butuh menginap 2 malam, dua kamar, jadi jalan-jalannya 3 hari dua malam, sudah cukup. Yang penting dua lokasi lagi A-MA temple  dan Senado Square harus didatangi..."Venesia berkata penuh ketegasan.

"Kenapa dua kamar, yang? Kita bukannya disana satu ranjang saja?Lebih hemat?" Ben mulai mengeluarkan jurus ekonominya, akal-akalan.

"Kita belum menikah, Ben. Tidak elok satu kamar walaupun kamu janji tidak akan macam-macam. Biaya hotel termahal hanya 5 juta, dua kamar selama dua hari malah hanya 20 juta, tiket bolak-balik tidak sampai 10 juta, disana jalan-jalan dan ikut beberapa atraksi dan belanja hanya 10 jutaan kurang lebih. Uangmu masih banyak sisa, masih 160 juta. Tetapi kalau kau pakai berjudi, itu pasti kurang..."Tegas Venesia dengan tatapan mata tajamnya. Tatapan mata itulah yang membuat Ben takluk enam bulan yang lalu dan memutuskan tak ada ruang lain di hatinya buat wanita lain.

"Nah, karena kita belum resmi, maka kamu harus membuktikan kejantananmu dengan bungy jumping di Macao Tower yang tingginya 338 meter dengan konstruski elegan yang menawarkan pemandangan indah.  Harga sekali loncat 3000 dollar Hongkong. Kalau kamu tidak berani, berarti kurang jantan, saya jadi ragu, deh...." Sang pujaan bikin syarat yang menggidikkan bulu roma.

sumber: http://www.spoilt.com.hk
sumber: http://www.spoilt.com.hk
"Aduh, yang...Itu harga loncatnya saja, harga nariknya ke atas lagi berapa? Bisa bokek aku kalau kamu suruh maju mundur cantik pakai bungy jumping berkali-kali..."Ben pucat pasi.

"Pokoknya menurut! Selain itu ada Macao Giant Panda Pavilion yang terletak di sisi bukit Seac Pai Van di Coloane yang merupakan tempat penghunian panda raksasa, lucu banget, mirip kamu..."Ini malah bikin keki.

ilustrasi diedit dari web MGTO
ilustrasi diedit dari web MGTO
"Makanannya cocok tidak dengan lidah kita, yang?" Ben penasaran, karena dia suka makan.

"Aduh, yang. Itu Macao surganya makanan, UNESCO menyebutnya sebagai tempat wisata Gastronomy dunia. yang disebut Macanase Cuisine, yaitu kombinasi masakan Portugis, China, Amerika Selatan, Afrika dan India yang usia sejarahnya sudah lebih dari 450 tahun."

" Hidangan yang layak dicoba adalah Galinha a Africana yaitu hidangan ayam dengan bumbu kombinasi pimento dari Portugal, kacang tanah dari Afrika, kelapa dari India dan rempah-rempah dari China. Juga Egg Tart dan Plate of Clams atau Ameljoas A Casa yaitu sajian seafood dengan saus dan bawang putih. Masakan halal juga ada, kalau kita mengajak teman yang muslim. Tempat belanja banyak antara lain Taipa Old Village, One Central Macao."Kata Venesia melanjutkan.

Ilustrasi diedit dari Web MGTO
Ilustrasi diedit dari Web MGTO
"Baiklah, yang. Kita lamaran disana, disaksikan penduduk Macao seluruhnya. Dua kamar, tapi boleh ada connecting door,kan?" Tanya Ben Penuh harap.

"Idih..Maunya....."Venesia ogah...Walau sudah tunangan,  dia belum mau ternoda. 

Dari FB kompal
Dari FB kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun