Teater Koma, berdiri 1 Maret 1977, disepakati nama teaternya KOMA, supaya berkelanjutan, ini bisa dilihat ada asisten sutradara juga yang membantu N. Riantiarno sang pengarah, namanya Ohan Adiputra dan pementasannya juga selalu kekinian, ada istilah dan candaan kekinian, ada gerakan lucu kekinian dan tidak lupa sindiran nakal terkini seperti "Papa sakit lagi", ini mungkin di pementasan tanggal 10 November kemarin belum terdengar.
Diadakan di Taman Ismail Marzuki Jakarta, terakhir hari ini siang hari, jangan gak nonton, menyesal, lho. Tiketnya ada juga yang 150 ribuan, kalau masih dapat.
Kali ini diangkat kisah "Sie Jin Kwie, Melawan Siluman Barat", menceritakan panglima wanita negeri Tang bernama Hwan Lie Hoa untuk menaklukkan Negeri Tartar Barat yang dipimpin Sauw Po Tong. Ada 8 kota yang harus dia taklukkan sebagai amanat Raja Liti, raja Negeri Tang. Kalah jumlah pasukan, antara 300.000 berbanding 500.000 dan dengan banyaknya siluman yang menjadi pembantu negeri lawan bukan penghalang.
Tetapi masalahnya, si panglima wanita perkasa ini jaman dahulu tidak ada KB (keluarga berencana) sementara suaminya ikut juga perang namanya Jendral Sie Teng San, maka selama perang bertahun-tahun itu si panglima perang pun melahirkan dua kali.
Antara babak pertama dan kedua ada jeda 15 menit buat penonton rehat ke toilet dan antrenya lumayan lama karena penontonnya berjumlah kurang lebih 300-an.
Teater Koma memang belum titik. Kalau tetap seperti ini kerja keras mereka, saya rasa sulit untuk tergerus jaman. Saya bermimpi punya teater seperti ini, karena kabarnya semua anggota teater sebenarnya punya pekerjaan rutin juga saat pagi dan latihannya malam atau saat libur. Dan itu sebenarnya bisa dilatih, apalagi kalau sudah ada ribuan penonton setia dan sponsor yang mengerti seni mau membiayai pementasan dengan kostum, properti panggung dan musikalisasi yang sebaik ini.
Selamat ulang tahun ke 40 Teater Koma, kalau saya tinggal di Jakarta, saya mungkin melamar jadi anggota, deh dan tahan tidak praktek sore. Hehehehe