Kompasianival 15 malam (dokpri)
Saya  baru tiba di acaranya di Gandaria City pukul 19.00 malam, karena memang  saat itu baru tiba dari liburan dengan keluarga di Perth. Apa boleh  buat, jadwal liburan sudah ada sejak 6 bulan sebelumnya, jadwal  Kompasianivalnya yang menyusul. Makanya yang 'jatah' makan siang di  Istana dengan pak Jokowi saya tidak ikut, karena ketika dihubungi  telepon saya tidak aktif. Kalau aktif pun saya tidak mungkin  meninggalkan anak istri di negeri orang sementara saya mengejar makan  siang di istana ke jakarta, kan?
Dikerjai om Grahito dan tante Fidelia (FB Grahito)
Yang  sulit dilupakan, saya akhirnya bertemu langit Quinn, pendiri Fiksiana  Community yang tahun itu juga menjadi komunitas terbaik di Kompasiana.  Kebahagiaan saya menemui si misterius itu yang saya cari-cari sejak  tahun 2011 ditangkap pula oleh kamera dan dijadikan 'komik' di grup FC  pula. Aduh malu-malu mau...Wakakak
Pemenang 'award' yang saya  ingat Agung Soni,Bung Gapey, Desol, dan Ariyani Na, 'Kompasianer of the  Yearnya' pak dosen Muhammad Armand dari Makasar.
KOMPASIANIVAL 2016
Kompasianival 2016 (dokpri)
Disini  tidak ada 'booth' untuk komunitas, karena katanya acara komunitas akan  diadakan tersendiri, tetapi tidak menurunkan semangat juang saya datang  ke gedung SMESCO Jakarta. Pemenang 'Kompasianer of the Yearnya' Yayat,  fans berat Valentino Rossi, pemenang lainnya Bambang Setyawan, Fitri  manalu dan Rahayu Damanik.
dari FB Iskandar Zulkarnain
INDONESIAN COMMUNITY DAY 2017Diadakan  di Pasar Ngasem  Yogyakarta, ada 50-an komunitas yang ikut, termasuk  Kompasianer  Palembang yang baru saja aktif lagi. Acaranya lumayan ramai  dan tetap  asyik sampai malam. apalagi ada pertunjukan boneka kertas  dan band  hiphop Yogyakarta yang sangat terkenal di Indonesia.
Di  acara  ini  Bolang menang dari pihak Kompasianer, yang dari luar kalau  tidak  salah  Komunitas permainan tradisional dan Ketjil Bergerak.
Nah, karena kurang kerjaan, ke Yogya pun saya datang. Capek dan keluar duit  tetapi ya tetap senang.
kompal di ICD (dokumentasi pribadi)
Yang pasti pertama kalinya Kompasianer Palembang (
KOMPAL) ikutan di 'booth' yang disediakan panitia dengan menyediakan makanan khas Palembang pempek gratis ke semua pengunjung.
Endah rahardjo (dokumentasi pribadi)
Yang berkesan satu lagi, saya bertemu bu Endah Rahardjo, seorang arsitek yang juga aktif di fiksi kompasiana awal-awal kemunculannya. Sekarang mungkin si ibu berselancar di media lain yang sangat menyukai gaya fiksinya yang fiksi banget (lho, sama saja, kan?).
Lihat Lyfe Selengkapnya