"Dok, pasien kamar 6 nyeri dada lagi, dikasih apa?"tanya perawat jaga via telepon.
"Kasih obat nitrat yang di bawah lidah dan bila perlu, "mo" (istilah kami untuk morphin, obat yang sangat menolong bagi nyeri serangan jantung)..."
"Kenapa nyeri dada lagi? Bukankah si pasien sudah dirawat lima hari dan stabil? Malah rencana pulang?"Tanya saya penasaran.
"Kemarin hari Minggu yang membesuk banyak, dok. Ada satu orang sepertinya pelawak, mirip stand up comedy, apa saja yang dia ceritakan membuat yang lain tertawa terbahak-bahak, termasuk si sakit. Makanya nyeri dada lagi...."
Untung setelah si sakit meringis dan agak kejang menahan sakit, Si Joker ini terdiam dan ikut memanggil perawat jaga untuk memberi bantuan.
Si pasien diberikan oksigen, direkam jantung ulang dan sumbatan jantungnya yang mulai stabil jadi ada iskemi yang dalam lagi. Kelarutan oksigen (SpO2) ujung-ujung jarinya menurun menjadi 87%.
Setelah semua pembesuk dipersilakan keluar, obat-obatan diberikan,pasien tenang lagi dan akhirnya diberi pesan jangan banyak tamu dulu dan dipindahkan ke kamar isolasi.
Tiga hari di sana, Bapak usia 50-an tahun itu pun boleh pulang dengan imbauan jangan menerima banyak tamu dan jangan terbawa emosi, baik emosi menyenangkan maupun emosi negatif seperti ketakutan atau sedih.
Di waktu yang lain ada juga pasien yang justru sesak napas berulang kali karena tamunya menangis tersedu-sedu sambil memeluk si sakit. Pembesuk yang seharusnya memberi penghiburan malah curhat kisah sedih kematian sanak keluarga yang lain dan bagaimana menderitanya hidup orang-orang yang ditinggalkan.
Maka dari itu, pasien yang menderita serangan jantung harus "dikawal" oleh keluarga jangan banyak yang bertanya ini-itu, bercanda sampai terbahak-bahak atau menjadi menangis terisak-isak.
Cara pertama memasukkan pasien ke ICU, perlu dipertimbangkan kalau sangat nyeri. Kedua dilarang dibesuk dengan memasukkannya ke ruang isolasi dan yang terakhir, dalam dua minggu pertama saringlah pembesuknya yang hanya berdoa saja dan ucapkan salam cepat sembuh dan jangan izinkan para "Joker" dan para "Sadness" melancarkan aksinya kepada pasien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H