Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Di Kompasiana, Aku Harus Bisa "Switch on" ke Kamar Mana Saja

30 Oktober 2017   17:26 Diperbarui: 30 Oktober 2017   17:56 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal dari ajakan temen SMAku Henki yang apoteker, untuk memuat tulisan-tulisanku di FB di Kompasiana, akupun mulai membuat akun disini 23 Oktober 2010, isinya adalah tulisan-tulisan lamaku di 'facebook' yang belum kuketahui waktu itu 'copy paste' seperti ini dianggap karya yang 'kurang' bobotnya dibandingkan tulisan baru meskipun penulisnya saya sendiri.

Percaya atau tidak, tetapi 'postingan' pertamaku di Kompasiana adalah cerita pendek yang berbau politik, makanya aku asik-asik aja ketika diajak ikut 'event' Fiksiana Community yang dikomandani saat itu oleh Langit Quinn. Sampai-sampai anak ketigaku Lukas aku jadikan tokoh di salah satu dongeng.

Super Lukas (ilustrasi pribadi)
Super Lukas (ilustrasi pribadi)

Secara hampir bersamaan, melihat rajinnya saya menulis di 'K' yang rada-rada 'nyeleneh', beberapa teman di Planet Kenthir mengajak bergabung dan mulailah tulisan-tulisan 'kenthir', 'nyeleneh', 'konyol' ala PK mengalir dari tangan saya, kebetulan saat itu di rumah sakit pasien juga belum terlalu banyak, belum BPJS, hehehehe...

9th-pk1-59f61518f33a2d01ef06b6e2.jpg
9th-pk1-59f61518f33a2d01ef06b6e2.jpg
PK in Kompasianival 2012 fullteam (dokpri)
PK in Kompasianival 2012 fullteam (dokpri)
Ada Herry FK, WP, Kong Ragile, Mak Ngerot Nunik, Sanchai, Hawa, Si Bengal Liar, Revangga, Elang, pak RT, Lumba dan yang lainnya yang selalu membuat inspirasi tulisan-tulisan kocak ala PK yang buat sebagian Kompasianer lain rada norak dan cabul, padahal bagi yang ngerti hanya sedikit 'out of box' atau 'out of bobox'...

Di Istora Senayan (dokpri)
Di Istora Senayan (dokpri)
Petualangan saya di Kompasiana berlanjut ke kanal olahraga terutama bola, karena di Palembang ada Sriwijaya FC yang sedang bagus-bagusnya di tahun 2011-2014. Saat itu pernah ada dualisme liga di Indonesia yaitu LSI dan LPI dan perdebatan antara pro dan kontra kedua liga berujung pada produktifitas menulis di kanal ini. Kalau tidak berantem maka idenya tidak keluar, apa enaknya sinetron tanpa ada tokoh antagonis, kan?

Deklarasi Jokowi for president (dokpri)
Deklarasi Jokowi for president (dokpri)

Nah, Kompasiana sebagai salah satu jurnalisme warga yang dilirik hampir semua politikus yang melek media sosial, tidak terhindarkan tulisan berbau politik dimana saya pun sering terseret dalam pusarannya. Kebetulan saya suka ke Jakarta sebulan sekali ada seminar dan menginap di sekitaran Bundaran HI dan banyak deklarasi atau demonstrasi damai terjadi disana, salah satu yang fenomenal di Pebruari 2014, sekelompok orang yang menamakan dirinya 'Projo' menyatakan Jokowi sebagai calon presiden padahal si tokoh saat itu tidak pernah mengaku 'kepengen.'.

di belakang Ahok (dokpri)
di belakang Ahok (dokpri)
Juga senang menulis soal tokoh yang naik daun saat itu seperti Ahok, berfoto di belakangnya saja sudah bangga, apalagi bersebelahan (2013) dan kalau si tokoh sudah luntur pengaruhnya karena kasus atau sudah selesai masa jabatannya ya jadi jarang menulis tentang dia atau jadi takut menulisnya karena nanti bakal banyak musuh pula.

Mau berkelahi? (dokpri)
Mau berkelahi? (dokpri)
Karena saya belum siap berkelahi dengan siapapun hanya untuk membela seorang tokoh politik di negeri ini. Sifatnya masih cair dan hanya di bilik suara saya berani menunjukkan dukungan penuh, kalau harus mati-matian demi seseorang panutan saya belum sanggup, entah nanti kalau sudah jadi kader partai benaran.

traveling (dokpri)
traveling (dokpri)
Berhubung saya tidak punya blog pribadi yang terurus dengan serius, maka kisah perjalanan saya sekeluarga juga harus disalurkan di Kompasiana, bukannya mau bikin cemburu atau iri, tetapi supaya teman-teman juga giat mencari tahu harga-harga tiket yang 'miring'. Dan saya berpikir juga jalan-jalan itu bisa jadi investasi, minimal di pikiran anak-anak saya, mereka jadi antusias membaca peta negara-negara yang dikunjungi, tahu harga-harga tiket pesawat 'budget', cara berhemat dan lain sebagainya. Jadi, kanal wisata juga harus dijalani.

Serius dalam profesi (dokumentasi pribadi)
Serius dalam profesi (dokumentasi pribadi)
Tetapi sejauh-jauhnya bangau terbang, dia akan pulang ke sangkarnya juga. Demikian juga saya, walaupun berbagai kanal sudah 'dijabani' ujung-ujungnya sebagai dokter saya harus nulis tentang kesehatan juga, baik itu kasus saya atau kasus teman-teman sejawat saya yang profesinya terkenal kaku dan serius itu. Maka di kanal ini saya sering dapat ganjaran 'headline', karena admin yakin saya dokter benaran bukan dokter jadi-jadian.

9th-penulis-59f6f85da208c00580123b82.jpg
9th-penulis-59f6f85da208c00580123b82.jpg
Di Kompasiana terlampiaskan cita-cita masa kecil saya sejak SD sampai SMA untuk menjadi sastrawan, wartawan dan penulis buku. Karena berinteraksi dengan banyak orang buku saya bisa membuat 3 buku yang walaupun tidak meledak juga tidak lapuk di gudang penerbit dan saya juga masih mendapatkan 'royalty', enakkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun