"Sangat sesak, Dok. Dada kiri sangat nyeri, kalau tidur harus miring kekiri, kalau miring ke kanan, napas seperti mau berhenti..."Keluh Pasien pria lima puluh tahunan, perokok berat dengan muka kesakitan.
"Ada batuk darah? Bunyi napas mengi seperti suara kucin?"Tanya saya.
"Tidak ada Dok. Sesak hanya sebulan ini terasa sangat berat, saya tidak bisa bertani lagi."Keluhnya.
Saat pemeriksaan fisik yang khas, suara jantungnya di kiri melemah, malah jelas terdengar dari bagian kanan paru dan suara napas di paru kiri hilang.
Saat dironsen ternyata terdapat gambaran seperti diatas, paru kirinya tidak ada udara, semua putih tertutup cairan pembungkus paru (pelura) sampai jantung yang biasanya ditengah dada terdorong ke paru bagian kanan.
Resikonya memang tidak bisa sekali 'sedot', untuk gambar diatas, biasanya cairan di pleura di kisaran 3-4 liter, bisa-bisa 4-5 kali tindakan. Saat tindakan pertama, didapatkan ternyata cairannya kuning kemerahan dan tes 'rivalta' yang mengarah ke kuman tuberkuloasis positif.Â
Merokok menjadi faktor resiko untuk membuat daya tahan tubuh di saluran napas lemah, sehingga kuman TBC mudah menetap dan berkembang biak di paru maupun pleura kirinya. Jadi, kalau tidak mau terjadi seperti penyakit diatas, berhentilah merokok atau harus ditusuk dadanya beberapa kali atau disayat kulitnya sekali untuk dipasang 'WSD' beberapa hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H