Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ini Beberapa Ciri 'Pasien' yang 'Shopping' Obat Mahal BPJS Kesehatan

16 Agustus 2017   18:41 Diperbarui: 16 Agustus 2017   20:05 6138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Kalau pasien meminta obat-obat kronis dosis tinggi dan banyak jenis, padahal belum pernah ada riwayat di rumah sakit itu, dan pemeriksaan fisik serta laboratoriumnya normal, maka haruslah dimulai dengan dosis rendah dulu dan kontrol seminggu kemudian. Kalau si pasien marah-marah dan mengancam mau melapor kesana-kemari, jelaskan bahwa untuk kasus baru memang harus diberi obat bertahap dulu dan sudah disepakati dengan BPJS Kesehatan, penyesuaian dosis perlu untuk menghindari keracunan obat.

4. Pasien yang 'dicurigai' jualan obat ini jangan diberikan ke dokter spesialis yang kurang teliti dan mengerti aturan BPJS Kesehatan dan kurang mau mengedukasi pasien. Dokter yang kurang tegas dan cenderung mengalah kalau ditodong pasien obat-obat 'buruannya', sebaiknya diberikan pasien yang tidak terindikasi 'shoping' saja.

5. Apoteker di rumah sakit terakhir sebagai penyaring, melihat kalau ada resep 'boros' dari pasien yang baru atau pasien lama yang sebelumnya resepnya biasa-biasa saja. Boleh berkoordinasi dengan pihak BPJS Kesehatan apakah si pasien ini dalam sebulan sering berobat 'mahal' juga di rumah sakit lain.

Ini penting, karena memang selalu saja ada 'penadah' obat-obat beginian yang tidak ada cap 'BPJSK-nya'. Maka selama ada kebutuhan, maka akan ada saja penyuplainya. Proses penyaringan di rumah sakit dari pendaftaran, dari dokter spesialis dan terakhir dari apotik dapat mencegah kerugian negara.

Dan kabarnya, pasien-pasien yang mulai terendus modusnya ini kalau tidak bisa mempertanggungjawabkan apakah semua obat yang dia dapatkan dipakai atau dimakan maka mungkin saja kartu BPJS-nya di non-aktifkan.

dari fb kompal
dari fb kompal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun