Bukannya aku nyinyir
Duhai kau plagiator terakhir
Tapi contekanmu yang kurang semir
Membuat rasa kagum kebhinekaanku kocar-kacir
.
Ada yang bilang yang penting tulisanmu mencerahkan
Apakah pikiran sendiri atau kutipan buat apa dipermasalahkan
Karena semuanya bukan bahan kuliahan
Yang segala kutipan dipertanggungjawabkan di persidangan
.
Namun masalahnya sudah terundang kau ke istana
Dengan segala inspirasi tulisan yang mengharu biru petinggi negara
Hingga ada alasan para pencibir mendapat cela
Sang plagiator diberi tempat oleh sang penguasa
.
Mungkin setelah adanya 'bully' nasional
Yang secara spontan terlempar sekejam begal
Semua penutur yang ingin berpetatah petitih sulam tambal
Berhati-hati melangkah bila tak ingin melayang lalu terpental
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H