[caption caption="Tim IT rumah sakit ( dokumentasi pribadi)"][/caption]
"Kenapa begitu, Â mas? "Tanya saya penasaran.Â
"Ada dua rumah sakit di Jawa kena virus yang gawat, Â sampai seluruh data-datanya hilang, Â terpaksa sekarang pakai manual. " Jawab kepala seksi IT serius.Â
Padahal pendaftaran peserta BPJS yang 'online' sangat penting untuk menghindari peserta yang tidak aktif kartunya dan kemungkinan besar kalau dilayani tidak bisa 'cair' tagihannya.
Tetapi manajemen tetap memutuskan melayani seperti biasa, sampai menunggu koordinasi dari BPJS Kesehatan, kapan bisa 'online' lagi.
"Biasanya yang program windows XP kebawah yang mudah diserang, dok dan sebaiknya kita tetap ada 'back up' data manual juga." Jawabnya lagi.
Beberapa antisipasi mencegah serangan virus komputer mematikan ini antara lain:
1. Komputer harus dimatikan setelah tidak digunakan.
2. Kabel data dicabut, setelah yakin tidak ada serangan virus, baru dipasang.
3. Sebaiknya semua data ada back up di tempat yang tidak 'online'.
4. Harus 'up grade' anti virus secara periodik.
5. Karena yang terkena jenis microsoft, apakah perlu program jenis lain?
Virus ini selain rumah sakit juga menyerang perusahaan swasta lain dan di luar megeripun kena. Mudah-mudahan rumah sakit tidak banyak yang diteror seperti ini karena fungsi utamanya adalah menyelamatkan nyawa orang. Siapapun otak teror ini mudah-mudahan masih punya hati nurani untuk sesama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H