[caption caption="Kaki pasien berbentuk huruf 'O' (dokumentasi pribadi)"][/caption]"Nyeri sekali, Dok. Dari paha sampai ke mata kaki kalau berjalan sangat mengganggu. Apalagi kalau jalan lebih 100 meter..."Keluhan si nenek 60 tahunan dengan berat badannya 80-an kilogram sementara tingginya hanya 152 cm.
"Wah, ini kaki nenek melengkung kayak hurup 'O', sejak kecil begini, ya?"Tanya saya penasaran.
"Enggak, Dok. Waktu kecil kaki saya lurus, baru-baru ini saja mungkin bengkoknya." Kayaknya dia juga baru sadar kalau kakinya agak melengkung.
"Kerjaannya masih suka angkat-angkat barang?"Tanya saya.
"Enggak, Dok. Cuma masih suka gendong cucu, karena mamanya kerja, umurnya masih 1 tahun." Jawab si nenek.
Diperiksa rekam jantungnya, ternyata sudah terjadi pembengkakan dan tekanan darahnya mulai naik di 150 mmHg.
"Nenek harus banyak istirahat, ngasuh cucunya kalau bisa diganti orang lain dan berat badannya turunkan kalau bisa hanya 70 kiloan. Itu kakinya bengkok dan jantungnya membesar karena kompensasi dari berat badan berlebihan. Makan nasinya kurangi menjadi setengah piring dan minumnya sehari 7 gelas saja."Kata saya.
"Dokter juga gemuk. Harus turunin berat badan juga, Dok." Si Nenek nantangin saya.
"Ayo, kita sama-sama turunin berat badan ya, Nek. Bulan depan sama-sama turun 5 kilo, hehehe.." Nah, sekalian deh kita jawab tantangannya.
Nah, ini pasien kritis lumayan juga memotivasi dokternya ikut introspeksi diri, jangan melulu menasehati pasien, dianya juga harus ikutan nasehatnya sendiri.
"Saya memang begitu, Dok. Kalau dokter yang memeriksa saya merokok, saya kasih tahu itu gak boleh, atau kalau dokternya main HP, saya ingatkan..."Katanya lagi.
