Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Sekarang Saya Sering Terhuyung Setelah Duduk Lama, Dok

18 Oktober 2016   01:59 Diperbarui: 18 Oktober 2016   18:30 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sampai jatuh? Atau masih bisa menyeimbangkan diri?" tanya saya atas keluhan di atas.

"Masih bisa mempertahankan tubuh dan tidak jatuh, Dok. Tetapi harus tutup mata dulu, lalu kalau penglihatan sudah tidak berputar-putar lagi, baru saya mulai jalan lagi," kata pasien usia 50 tahunan awal yang baru saja kontrol pertama setelah dirawat 6 hari karena serangan jantung. Saat ini nyeri dadanya tidak ada lagi, rasa mual muntah juga tidak ada, tetapi keluhannya sering terhuyung-huyung saat berdiri mendadak setelah duduk lama.

Terkadang ini tidak terlalu mengganggu, tetapi kalau berada di tempat umum dan perlu cepat berdiri dari duduk misalnya saat dipanggil giliran ke poliklinik, si pasien merasa sangat kesulitan, kalau lantai licin, bisa jadi malah langsung terpeleset dan terjengkang.

"Nanti lain kali, kalau mau berdiri dari duduk lama, perlahan-lahan saja, buat sampai 10 hitungan dan pegangan dahulu dengan kursi duduk tadi. Bisa sambil tutup mata dahulu, kalau sudah terbiasa dengan posisi berdiri, matanya boleh dibuka. Ini mungkin karena obat yang melebarkan pembuluh darah jantung. Jadi saat bapak berdiri mendadak, karena gravitasi, darah di otak mendadak turun ke bawah dan kesannya otak terjadi hipoksia dan timbullah gejala tadi," kata saya.

Ilustrasi posisi terhuyung (dokumentasi pribadi)
Ilustrasi posisi terhuyung (dokumentasi pribadi)
Kondisi ini dinamakan orthostatic hypotension, keadaan di mana terjadi penurunan tekanan darah terutama di otak akibat perubahan posisi tubuh. Selain karena dehidrasi, kelainan jantung, kelainan syaraf, kelainan pembuluh darah di leher, maka obat-obatan pun dapat memicu terjadi hal ini, terutama yang mengandung zat aktif untuk menurunkan tekanan darah.

Pasien yang sering mengalami keadaan ini, kalau berdiri harus perlahan dan kalau mengambil barang dari lantai harus gerakannya menekukkan lutut dahulu, baru tubuh diangkat sesuai poros tulang belakang.

Jika terjadi karena dehidrasi, maka harus minum cukup 6-8 gelas per hari kalau ada sakit jantung dan ginjal, jangan terlalu banyak cairan yang masuk, nanti malah akan merembes ke paru-paru dan sesaknya malah menjadi.

Satu hal yang pasti, semakin tambah usia, maka kejadian ini bertambah banyak, makanya setiap yang merasa usianya mendekati 60 tahun, dengan kecenderungan penyakit darah tinggi (dengan atau tanpa obat) sakit jantung, cenderung dehidrasi/malnutrisi, berpenyakit saraf, harus jangan malu untuk mencari pegangan kalau akan bergerak setelah duduk lama dan tidak usah segan meminta bantuan orang sekitarnya bila pandangan terasa sedikit gelap dan berputar saat berdiri.

Kompal
Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun