Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengapa Kepala Ruangan di Rumah Sakit Harus 'Ganas'?

5 Oktober 2016   05:45 Diperbarui: 5 Oktober 2016   19:00 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Biasanya saya membandingkan pasien si DPJP yang laboratorium, obat dan lama rawatnya sangat mahal dengan dokter yang efisien, Dok. Saya bilang saja, dokter 'anu' misalnya, merawat pasien diare cukup 3 hari dengan biaya total 2 juta, kenapa dokter harus 7 hari dengan biaya 5 juta? Disindir begitu, biasanya si dokter yang boros ini jadi tidak enak hati," kata salah satu kepala ruangan lain yang kebetulan masih 'jomblo' sehingga bisa sampai sore di rumah sakit menunggui dokter-dokter yang sulit visit.

Para Karu ini juga yang menentukan DPJP mana yang harus tetap dipertahankan rumah sakit karena efektif-efisien dan yang mana yang sangat tidak bisa dianggap kerja sama untuk tidak diperpanjang 'kontraknya' (kebetulan banyak DPJP yang paruh waktu, perjanjian kerja samanya diperbaharui setahun sekali).

Maka biasanya Karu dipilih yang senior, agak cerewet dan pintar berhitung dalam segala hal, walau tidak menutup kemungkinan yang masih gadis, tetapi sarjana keperawatan yang sudah profesi dan terlihat dapat diandalkan akan segera diangkat menjadi kepala ruangan, karena fungsi utamanya di manajerial, bukan di operasional lagi. Walaupun kalau dibutuhkan, mereka harus siap menggantikan perawat yang kurang karena beberapa alasan.

Tanpa kepala ruangan yang bisa 'ganas' demi kebaikan, maka rumah sakit manapun di era BPJS ini akan tumbang.

kompal-logo-57f430fc1d23bd63068b456a.jpg
kompal-logo-57f430fc1d23bd63068b456a.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun