[caption caption="Bongkol paha 'implant' (dokumentasi pribadi)"][/caption]
"Nyeri pinggang dan kaki kanan, dok. Kalau dikasih obat penahan sakit ya hilang, tetapi tetap kambuh lagi."Keluhan nenek-nenek usia 60 tahunan yang dirawat karena nyeri pinggang hebat sampai mual-muntah dan tidak bisa makan 3 hari.
Setelah pemeriksaan ronsen didapatkan gambaran seperti di atas, tulang paha kanan atasnya dan tempat bongkolnya menempel telah diganti oleh tulang 'implant' dari logam atau keramik. Nama tindakannya 'total hip replacement', untuk menggantikan tulang bongkol paha atas yang sering patah pada nenek-nenek 60 tahunan yang tulangnya keropos disertai berat badan berlebih.
"Wah, itu tulang cangkokan nenek harganya belasan juta, lho dan operasi pemasangannya keseluruhan bisa 40 jutaan, ditanggung BPJS, lagi. Harusnya nenek bersyukur dan beradaptasi dengan tulang-tulang barunya."Kata saya mengingatkan betapa beruntungnya si nenek dioperasi sedemikian ditanggung pula oleh negara.
"Bukan tidak bersyukur, dok. Tetapi memang masih sering nyeri, tetapi kalau tidak dioperasi juga nyeri dan malah tidak bisa jalan. Saya bersyukur tetapi tetap tidak nyaman..."Katanya.
"Iya, nanti saya carikan obat anti nyeri yang cocok di perut, supaya nenek bisa berjalan dengan nyaman dan perutnya tidak lecet akibat obat anti sakit. Yang nenek perlu tahu, operasi tulang paha seperti ini resikonya berat dan banyak juga yang gagal. Nenek termasuk beruntung bisa berhasil melewati masa pemulihan sampai saat ini."Kata saya.
Ya, operasi tulang seperti ini memakan waktu lama, sampai 6 jam atau lebih. Pemulihannya juga lama, seminggu lebih. Terkadang, pasien yang rata-rata sudah tua tidak bisa pulih dan meninggal paska operasi karena komplikasi sumbatan jantung, emboli dan kelainan akibat infeksi terkomplikasi di 1-2 minggu perawatan.
Hebatnya, operasi tulang yang mahal ini pun ditanggung BPJS dengan bayaran yang layak, namun memang tidak semua orang tua bisa dioperasi seperti ini kalau jantung dan paru-parunya tidak sanggup menjalani operasi diatas 6 jam, maka dokter anestesi dan dokter penyakit dalam akan menyarankan operasi ditunda atau tidak dilakukan.
Karena apa gunanya tulang-tulang cangkokan ini sukses terpasang, namun yang bersangkutan tidak sempat memakainya karena komplikasi paska operasi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H