Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Nah, Ada yang 'Synkope', Dok......

17 Agustus 2016   14:27 Diperbarui: 17 Agustus 2016   14:40 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="upacara 17 agustus (dokumentasi pribadi)"][/caption]

"Wah, dari instalasi mana, tuh?"Tanya saya, saat seorang peserta upacara 17 Agustus, seorang gadis muda dipapah dua satpam wanita ke Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit kami.

"Sepertinya dari bagian keuangan,dok. Anaknya memang kurus dan kecil, tidak sempat sarapan, barang kali...."Celetuk perawat yang berbaris setengah lancang kanan disebelah saya.

"Iya, upacaranya jam 7 pagi, sih..."Kata saya lagi.

Yang lain pun bergosip ria membahas gejala 'synkope' (pingsan) si gadis, malah ada yang nyeletuk mau pura-pura pingsan juga supaya tidak kepanasan dan berdiri lama ikut upacara, tidur di ruangan ber-AC, lalu dikasih oksigen dan teh manis, yang lain cekikikan, tapi dipelototi oleh pimpinan barisan dan diam lagi.

Nah, 'synkope' atau awamnya pingsan, sering terjadi saat upacara, terpicu oleh beberapa kondisi kelainan fisik ringan, misalnya:

1.  Hipoglikemia, kurang atau malah tidak sarapan yang menyebabkan gula darah kurang dari 60 mg dl/L.

2. Anemia ringan, akibatnya oksigenisasi di otak kurang saat berdiri lama.

3. Postural hipotensi, akibat tekanan darah turun saat si nona berdiri lama dan oksigen di otak kurang.

4. Kurang tidur, ini jelas membuat tubuh kelelahan, asam laktat di tubuh meningkat, suasana darah asam dan kesadaran menurun.

Namun 'synkope' dapat juga merupakan gejala dari penyakit yang lebih berat, misalnya gangguan irama jantung, gangguan elektrolit dan gangguan lokal di otak, misalnya ada tumor yang menekan otak atau gangguan asam lambung yang parah yang menyebabkan koreng di lambung.

Untuk kondisi yang sudah sangat mengganggu secara anatomis ini, perlu pendekatan dan tindakan khusus sampai ke operasi organ terkait.

Maka, kalau ada gejala 'synkope' berulang, janganlah dianggap remeh, periksa ke dokter apakah hanya bentuk kelainan ringan atau kelainan yang bersifat fatal atau hanya pura-pura pingsan supaya tidak usah disuruh ikut upacara?

sumber FB kompal
sumber FB kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun