Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Kawin Kontrak 10 Milyar Itu Sudah Dua Tahun....

25 Juli 2016   23:29 Diperbarui: 4 April 2017   17:25 4739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perusahaan itupun membangkrutkan diri dan membayar pesangon karyawannya dan tersisa hanya 1,5 milyar untuk tuan Pokegomon. 

"Sayangku Berbikyu.... Hartaku tidak banyak lagi dan aku lumpuh setengah badan sudah setahun. Kontrak nikah kita sudah berakhir 9 bulan yang lalu... Uangku tidak sampai 10 milyar lagi dan kita punya anak pula. Aku tidak tahu bagaimana masa depanmu dan masa depan anak kita, jadi bagaimana menurutmu?" Tuan Pokegomon, sudah mulai bisa bicara, sudah menjalani fisioterapi, tetapi kekuatan otot kaki kanan dan tangan kanannya baru sepertiga yang normal. Untunglah kekuatan otaknya berpikir sudah 80%-an normal.

"Saya masih disini pa... Hartaku sudah 40 milyaran, aku tidak butuh harta dari Papa lagi....Sudah cukup. Lupakan kontrak nikah kita... Karena kita sudah punya anak dan saya kasihan sama Papa.... "Berbikyu memegang tangan lelaki usia 55 tahun itu sedikit terisak.

Dia bingung, ini kasihan apa cinta? Ataukah cinta bisa timbul dari rasa kasihan? Atau karena dia sudah punya anak dari orang yang sekarang dia kasihani?

Entahlah...Tapi esoknya surat perjanjian kontrak nikah 2 tahun lalu itu dia koyak dan dibuang ke kotak sampah sambil tersenyum dan bergumam dalam hati "Aku nyonya Pokegomon mulai sekarang, tanpa perjanjian kontrak, sampai ajal memisahkan kami..."

fb kompal
fb kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun