Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bersandarlah di Bahuku, Ketika Terkulai Ragamu

15 Juli 2016   05:37 Diperbarui: 15 Juli 2016   06:21 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pribadi, pasien terkulai

"Obat sudah seminggu habis, dok. Ditambah lagi lebaran kemarin banyak makan rendang dan kue yang manis. Awalnya masih bisa ditahan, tetapi sejak semalam kepala pusing dan badan pegal-pegal."Kata pasien ibu-ibu usia 50-an tahun didampingi suaminya.

Tekanan darahnya 160/100 mmHg dan karena ada nyeri dada, dilakukan rekam jantung dan terlihat ada gambaran detak jantung yang cepat dan ada iskemia di dua sadapan jantung bagian depan.

Semua seperti normal-normal saja, namun ketika diperiksa gula darah sewaktunya di telunjuk tangan kirinya, hasilnya 502 mg/dlL (normalnya dibawah 200 mg/dL) si pasien lemas.

"Ha? Tinggi sekali? Pa, saya pusing sekali....."Si Ibu rebah ke kanan dan sang suami langsung sigap menopang si ibu, mencegahnya terjerembab ke lantai sampai perawat dan saya membantu membaringkan ke tempat tidur untuk pemeriksaan fisik ulang, lalu pasien diberikan oksigen, dicarikan kamar dan selanjutnya dirawat.

Untung si Bapak mendampingi ibu ini berobat dan ada disampingnya di saat si ibu jatuh, kalau tidak, mungkin akan ada cedera kepala kalau terbentur kursi dan lantai yang keras.

"Tadi biasa-biasa saja, dok. Kenapa jadi begini?" Si Bapak agak cemas, sepertinya dia sangat terpukul dengan perubahan mendadak kondisi istrinya dari yang bisa jalan sendiri namun berganti pingsan saat pemeriksaan di depan dokter.

"Ibu mungkin kaget, karena gulanya biasanya paling tinggi 300-an. Untung bapak selalu mendampingi ibu saat berobat, jadi kalau ada pingsan begini cepat dicegah trauma lebih lanjut.

Pasien jatuh, dapat terjadi di rawat inap maupun rawat jalan. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, maka sebaiknya  pasien dinilai resikonya untuk mengalami terlemas dan jatuh seperti diatas, antara lain:

 
1. Riwayat jatuh sebelumnya, bila ada, resiko lebih besar.

2. Gangguan kognitif, kemampuan berpikir apakah dalam keadaan normal atau berkabut.

3. Gangguan keseimbangan, gaya berjalan, atau kekuatan.

4. Gangguan mobilitas, bisa mandiri atau perlu alat bantu.

5. Penyakit neurologi; seperti stroke dan Parkinson.

6. Gangguan muskuloskeletal; seperti artritis,penggantian sendi, deformitas.

7. Penyakit kronis; seperti osteoporosis, penyakit kardiovaskular, penyakit paru, dan diabetes.

8.  Masalah nutrisi, cukup atau kurang.

9. Medikamentosa (terutama konsumsi lebih 4 jenis obat).

Beberapa pasien rawat jalan, usia tua dan beresiko jatuh terkadang berobat sendiri, kalaupun ada anak atau suami mengantar mereka menunggu di mobil atau di kantin, maka dengan adanya tulisan ini diharapkan ada kesadaran untuk mendampingi mereka sampai selesai pemeriksaan dan mendapatkan obat, kalau perlu sampai si pendamping tahu juga cara makan obat.

Karena, bisa jadi seperti si ibu diatas, jatuh, lemas atau pingsan terjadi tanpa terduga, karena kaget dengan pemeriksaannya yang luar biasa tinggi kadar gulanya.Si pasien perlu perawatan untuk mengevaluasi kondisinya dan untung saat itu ada bahu si suami untuk bersandar kepalanya. Kalau lagi di jalan sendirian, mungkin tempatnya bersandar malah di bahu jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun