Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Beginilah Portugal Tanpa Ronaldo

11 Juli 2016   03:22 Diperbarui: 11 Juli 2016   12:17 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ronaldo tekapar (jepretan pribadi)"][/caption]Ronaldo meringis kesakitan dan geleng-geleng kepala, akhirnya tanpa bisa ditolak lagi, dia harus mengakui batas kemampuannya sebagai manusia dan harus menyerah dengan cedera.

Ya, dengkul kirinya berkali-kali dilanggar pemain Prancis, terutama Dimitri Payet yang membuatnya berkali-kali harus tekapar. Kira-kira di menit ke 10, dia hanya diberi obat semprot penahan sakit, lalu di menit 17-an dia tekapar lagi dan dengkulnya dibebat dengan elastis untuk menekan peradangan dan mengurangi rangsangan nyeri.

Tetapi saat terjatuh lagi di menit ke 20-an, dia menyerah dan digantikan. Semua  pendukung Portugal terlihat sedih. Apa jadinya kesebelasan mereka tanpa Ronaldo?

Ternyata di 20-an menit yang tersisa di babak pertama, kesebelasan Portugal tidak menjadi bulan-bulanan Prancis, masih tetap ada serangan balik yang membahayakan oleh Nani dan Quarisma.

Di pihak Prancis ada beberapa peluang diciptakan Grizmann, Giroud dan Sissuko namun masih bisa diatasi oleh Patricio.

Babak pertamapun berkesudahan 0-0 dan sepertinya memang Portugal harus membuat skenario kerja sama tim tanpa CR7, ini terbukti bermanfaat, ketika si 'superstar' ditarik agak ke belakang dan tidak jadi 'target-man', maka serangan Portugal lebih efektif seperti saat mengalahkan Wales 2-0 di semifinal 3 hari yang lalu. Mungkin saja bila si bintang benar-benar tidak ada di lapangan dan 'fokus' pemain lain sudah ke pemain lainnya, maka permainan bisa lebih bervariasi dan pemain Prancis pun sulit membaca arah serangan.

[caption caption="Tangisan Ronaldo (jepretan pribadi)"]

[/caption]Bagi saya pribadi, Prancis atau Portugal yang menang tidak masalah, namun sisi kemanusiaan dan batas kekuatan fisik seorang Ronaldo yang memaksanya menerima kenyataan harus berhenti berjuang sangat mengharukan.

Tangisan kekecewaannya dan kesakitan yang diakibatkan pelanggaran kejam tanpa bisa membalas, harus membuyarkan mimpinya mencetak gol hari ini untuk memecahkan rekor gol piala Eropa menjadi 10 kali. Dan mungkin 4 tahun lagi dia tidak bisa ikut lagi atau tidak sehebat saat ini lagi.

Menangislah Ronaldo, mudah-mudahan tangismu berakhir bahagia di akhir pertandingan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun