1. Yakinkan hidung bayi tidak tertutup payudara saat menyusui, dagunya yang menempel payudara dan hidungnya agak mendongak.
2. Aliran susu ASI kalau terlalu deras, dapat dikurangi dengan membuang susu sedikit baru disusukan, atau memberikan bayi susu sebentar-sebentar atau dengan menyusui sambil tidur telentang dan bayi digendong diatas dada ibu.
3. Hindari menyusui sambil tiduran dengan posisi bayi di samping agak ke bawah, terutama malam hari, bisa jadi nanti si bayi terbekap payudara ibu.
Bila bayi menyusu pakai 'dot' (susu botol), pilihlah yang 'dot'nya punya pengatur isapan, sehingga bayi dapat susu hanya jika menghisap dan susu dapat dicegah memenuhi mulut dan saluran napas bayi tanpa kendali.
Bagaimana kalau bayinya terlanjur tersedak? Maka letakkan bayi di lengan kiri menghadap ke bawah, dengan posisi kepala lebih rendah daripada kaki, lalu tepuk-tepuk punggungnya perlahan, sampai zat yang membuat tersedak atau si bayi batuk-batuk, sambil bergegas segera ke rumah sakit.
Melihat kasus ini, maka peran penyuluhan tehnik menyusui dan kegawatdaruratan saat bayi tersedak menyusui dirasakan masih perlu dimasyarakatkan, karena kalau dianggap hal yang biasa dan secara alamiah akan terjadi penyesuaian oleh si bayi, ternyata masih sering terjadi 'kecelakaan' yang berujung fatal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H