Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kasus Bayi Meninggal di Jalan Setelah Tersedak Menyusui

2 Mei 2016   20:34 Diperbarui: 3 Mei 2016   00:06 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

"Ada kasus DOA ('death on arrival'), bayi 3 bulan datang sudah biru dan tidak ada napas lagi setelah tersedak menyusui."Lapor dokter jaga Instalasi Gawat Darurat (IGD) saat acaran laporan pagi.

"Ada informasi lain?"Tanya saya.

"Tidak dapat banyak bertanya lagi, dok. Keluarganya sudah histeris semua, terutama ibunya, kami hanya bisa memberi bantuan pernapasan buatan 5 siklus, tetapi tidak ada 'respons' dan memastikan kepada keluarga bahwa bayinya sudah meninggal."Jawabnya lagi.

Memang dalam kondisi kalut dan serba emosional seperti itu, menanyakan riwayat sebuah kasus seperlunya saja, langsung ditangani sesuai kedaruratannya dan kalau memang tidak ada harapan lagi, harus yakin bahwa memang pasiennya sudah meninggal.

Tanda-tanda pasien pasti meninggal antara lain:

1. Tidak ada napas spontan selama 1 menit.

2. Tidak ada denyut jantung selama 1 menit, ditandai dengan rekam jantung yang datar, tidak ada gelombang.

3. Anak mata (pupil) melebar penuh 6 mm.

4. Bila perlu dilakukan rekam otak, tidak ada gelombang dan reflex-reflex menghilang.

Yang perlu jadi perhatian adalah, di kota besar seperti Palembang, ternyata kejadian memilukan seperti tersedak menyusui masih terjadi, padahal itu dapat dicegah, untuk bayi yang belum 6 bulan, karena kemampuan menelan belum sempurna dan saluran pernapasannya juga belum dapat berfungsi mendekati orang dewasa.

Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh ibu-ibu yang menyusui ASI:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun