Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Balada Tiga N*rhayat*

21 April 2016   23:17 Diperbarui: 21 April 2016   23:39 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Tiga pasien satu nama (ilustrasi pribadi)"][/caption]"Dok, saya tidak diperiksa kadar gula darahnya?"Tanya pasien usia 50-an pertengahan bernama N*rhayat* dengan penasaran.

"Ibu tidak ada riwayat diabetes melitus, bu. Gula darah ibu pernah diperiksa 6 bulan lalu dibawah 140 mg/dl yang sewaktu."Jawab saya dengan sabar.

"Saya pasien kencing manis, dok. Setiap bulan makan obat penurun gula darah..."Jawab si pasien ngotot.

"Nama ibu N*rhayat*? Umur 52 tahun dan tinggal di 'X'?"Tanya saya sambil menyebutkan alamat yang lengkap.

"Oh, bukan,dok. Nama saya memang N*rhayat*, tetapi umur saya 56 tahun dan tinggal di 'Y'..."Katanya menyebutkan alamat yang berbeda dan usia yang berselisih 4 tahun.

"Nah, bu. Ibu masuk sebelum waktunya, yang dipanggil tadi oleh perawat adalah N*rhayat* yang lain..."Kata saya.

Si ibu pun minta maaf dan kemudian kembali ke ruang tunggu, lalu si ibu N*rhayat* yang sesuai pun masuk dan diperiksa dengan riwayat sakit rematik serta asam lambung, namun tidak ada diabetes melitus dan darah tinggi.

"Iya, tadi waktu dipanggil perawat nama saya, dengan umur saya dan alamat saya, saya mau masuk, tetapi ibu tadi duluan 'nyelonong'...."Kata si ibu menjelaskan.

Rupanya antrian pasien yang sampai 40-50-an di pagi hari membuat si ibu N*rhayat* pertama menjadi tidak sabar dan mengira hanya dialah satu-satunya pemilik nama itu di poliklinik pagi.

Untung cepat ketahuan dan kedua ibu tadi tidak jadi salah obat karena saya memeriksa dengan melihat riwayat penyakit yang berbeda di statusnya.

"Tolong kasih tahu farmasi hari ini ada dua pasien saya namanya N*rhayat*, jadi jangan salah kasih obat. Yakinkan nama, umur dan alamatnya sama dan yang mengambil obat juga diperiksa kembali identitasnya."Kata saya kepada perawat pendamping poli.

Peristiwa ini harus diperhatikan oleh perawat dan dokter yang melayani pasien di semua fasilitas kesehatan. Karena walaupun nama, umur dan alamat sudah disebutkan saat memanggil pasien, bisa jadi ada pasien yang 'nyelonong'. Bukan hanya namanya sama, tetapi nama yang mirip pun bisa saja ada yang tidak sabar langsung 'nyelonong'.

Pasien pun harus hati-hati kalau misalnya mereka dipanggil dan diperiksa dokter, lalu si dokter memeriksa atau memberi nasehat dan terapi yang berbeda, yakinkan kalau si dokter memegang status riwayat penyakit anda dan bukan tertukar orang lain.

Demikian juga di farmasi, kalau ada dua nama yang sama atau mirip, harus diperiksa berkali-kali apakah cocok dengan identitas yang sesuai.

"Dok, ternyata di farmasi hari ini malah ada satu lagi pasien berobat namanya N*rhayat*, tetapi pasien dokter syaraf dengan 'stroke'. Untung sudah saya kasih tahu di poliklinik penyakit dalam ada dua N*rhayat*, jadi mereka lebih hati-hati..."Kata perawat poliklinik sambil tertawa geli.

Itulah pengalaman saya mendengar 3 pasien bernama sama dalam sehari, padahal pasien hari itu tidak sampai 300-an orang. Coba bayangkan kalau sebuah rumah sakit pasiennya di poliklinik 2000-an sehari. Ada berapa banyak pasien yang bisa kemungkinan berbarengan namanya N*rhayat*?

Semoga bermanfaat!

[caption caption="kompal (FB kompal)"]

[/caption]

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun