[caption caption="bola mini (dokumentasi pribadi)"]

Akhirnya setelah 60 menit yang menegangkan, dapatlah 50 ribu sel trombosit saya yang akan dipakai untuk seorang bapak kanker darah yang saya sendiri pun belum pernah bertemu, karena itu sudah menjadi "komitmen" pendonor darah sukarela online untuk mau menolong tanpa perlu kenal siapa penerimanya, tanpa perlu minta apa-apa.
[caption caption="trombosit yang tersaring (dokumentasi pribadi)"]

"Tidak makan-makan dahulu, Pak?" tanya si ibu yang meminta kesediaan berdonor.
"Tidak usah, Bu. Kebetulan memang mau menurunkan berat badan." Dan saya pun pulang.
Tehnik aferesis ini sudah saya kenal di laporan-laporan jurnal ilmiah 10 tahunan lalu saat masih menjalani pendidikan spesialis, namun baru "mencicipi" prosesnya secara utuh kemarin saat donor trombosit.
Belajar melalui pengalaman langsung lebih baik, apalagi perawat yang menjadi operator cukup memahami kerja alatnya dan menjamin semua prosedur steril dan "disspossible", tidak akan memakai bekas orang lain.
Syukurlah, karena semua darah kita memang masuk ke alat aferesis itu dan kalau ada 1 saja kuman sisa pendonor lain yang "nyangkut", maka darah kita pasti "rusak sekaset".
Semoga bermanfaat dan selamat berdonor.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI