Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perlunya Psikotest Untuk Murid, Guru dan Kepala Sekolah di Sekolah Yang Bertradisi Tawuran

29 September 2012   18:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:29 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tawuran yang terjadi di berbagai kota di Indonesia memiliki banyak penyebab yang telah dibahas beberapa teman kompasianer dan media massa dari berbagai sudut pandang.

Masalah kurikulum yang berat, masalah disiplin sekolah yang rendah, masalah keteladanan guru dan kepala sekolah yang kurang, masalah 'budaya tawuran' antar sekolah yang telah menahun, masalah pencarian jati diri dan masalah gemar kekerasan pada sebagian kecil pelajar adalah beberapa hal yang banyak diulas.

Penyelesaiannya juga diusulkan bermacam-macam, ada yang menyarankan cara tegas menghukum berat pelaku, ada yang menyarankan cara persuasif dengan pendekatan psikologis dari guru BP atau rohaniawan, ada yang menyarankan cara memperbanyak ekstra kurikuler dan kegiatan positif sehingga sudah capek duluan dan saya pribadi mengusulkan adanya antisipasi secara ilmu kejiwaan.

Perlu dipahami bahwa ada anak-anak yang memang secara psikologis terganggu sehingga dengan senang dapat melukai bahkan membunuh murid sekolah lain.

Gangguan jiwa ini dapat hanya ringan yang berupa sifat manik yang meledak-ledak tetapi dapat juga sudah mengarah ke gila seperti gangguan paranoid dan schizophrenia paranoid yang biasanya suka membunuhi orang yang dianggapnya mengancam dirinya. Apalagi jika ada bisikan-bisikan yang meminta mereka membunuh dan melukai dulu orang lain sebelum dilukai.

Pemeriksaan psikotest diperlukan untuk sedini mungkin mengidentifikasi murid-murid, guru atau kepala sekolah yang ada kelainan kejiwaan lebih suka kekerasan. Bila terdeteksi ada yang ternyata lebih menikmati kekerasan, maka orang tersebut harusnya dilarang bersekolah di institusi pendidikan biasa, namun harus dimasukkan ke sekolah khusus yang memiliki petugas penetralisir kemarahan.

Guru dan kepala sekolah yang hasil psikotestnya ternyata suka kekerasan pun harus bisa diantisipasi. Mereka ini harus dipindahtugaskan jika terlanjur ditempatkan di sekolah dengan budaya tawuran tinggi.Mungkin saja merekalah yang memancing-mancing semangat bertawur murid-muridnya melalui pengarahan-pengarahan dan wejangan yang mengarah ke kekerasan fisik.

Karena menurut saya, petawur yang menikmati membantai anak sekolah lain bukan lagi murid normal, tetapi murid yang ada gangguan jiwa. Sementara guru dan kepala sekolah yang membiarkan kondisi tawuran ini membudaya bahkan melegenda adalah pendidik yang ada kelainan menikmati kekerasan itu tanpa disadarinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun