Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ujian Nasional Dengan Mesin, Saat Manusia Tak Dipercaya Lagi..

19 April 2011   12:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:38 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_103445" align="alignleft" width="300" caption="from google"][/caption]

"Oke, next!" Kata petugas ujian nasional di sebuah SMA swasta di ibukota tahun 2051.

Lalu masuklah anak perempuan satu lagi ke sebuah kursi yang nyaman lalu kepalanya ditempelin beberapa pentol berbentuk mirip koin selama 5 menit lalu si murid disuruh santai dan memejamkan mata, lalu mesin UN-MACH (ujian nasional machine) dijalankan selama 10 menit lalu selesai.

Demikianlah seterusnya sampai ke 412 orang peserta UN di SMA itu selesai diperiksa kemampuannya secara akademis selama 3 tahun, melalui serangkaian soal-soal yang analitik, logis dan terukur.

Masing-masing murid dinilai si mesin kemampuan intelektual dan pemahaman materi secara menyeluruh. Nilai pun berdasarkan persentase penguasaannya. Nilai dimulai dari 0 besar sampai 100 %.

Dan nilai-nilai itu langsung keluar di monitor untuk semua mata pelajaran yang diujikan.

Cepat, tepat, praktis, terpercaya! Itulah prinsip dasar mesin ujian

[caption id="attachment_103460" align="alignright" width="150" caption="from google"][/caption]

nasional itu.

Setiap murid diberi stimulus sesuai dengan apa bahan-bahan yang dipelajari menurut kurikulum selama 3 tahun, lalu diberikan persoalan-persoalan yang memacu otaknya menjawab sesuai daya analitik si murid, lalu keluarlah hasilnya dan langsung di print out.

"Sejak  adanya UN-Mach, dosa massal tahunan bisa ditiadakan, syukurlah!" Kata bu Pur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun