Jepretan pribadi dari TV pribadi
Menyaksikan pertandingan lanjutan Indonesian Super League (ISL) antara Pelita Bandung Raya dan Persija 17 Pebruari 2014 sore di salah satu TV swasta bak menyaksikan sebuah drama panggung, bagaimana tidak karena ada gol-gol yang indah disana, ada 'diving' yang manis disana dan ada selebrasi gol yang melankolis disana.
[caption id="attachment_323211" align="aligncenter" width="423" caption="Jepretan di TV pribadi lagi"][/caption]
Drama gol indah diciptakan 'Bepe' pada menit 66 meneruskan umpan dari Musafri. Ini terlihat sangat berkelas mengingat saat itu si mantan bomber Persija itu dikerubungi 3 pemain lawan. Dan dengan 'positioning' dan 'timing' yang tepat Bepe dapat menembak terarah yang tidak dapat ditepis penjaga gawang Adriytani.
Gol pertamanya di menit 39 cukup menghibur, namun sepertinya terjadi karena faktor kelengahan pertahanan Persija.
[caption id="attachment_323214" align="aligncenter" width="423" caption="Gol menit 66 (jepretanku dewek)"][/caption]
Drama kedua adalah hukuman penalti bagi PBR karena Rahmad Afandi dianggap dijatuhkan di kotak penalti oleh Wildansyah, padahal di tayangan ulang tampak Wildansyah lebih dahulu menyentuh bola baru tersenggol kaki Afandi. Ini memang bisa dibilang 'silap mate' wasit atau bisa jadi 'diving' yang manis dari Rahmad Afandi.
Ivan Bosnjak berhasil mengeksekusi pinalti di menit ke 70,membuat kedudukan 2-1 dan diakhiri dengan gol April Hadi di menit 81 membuat kedudukan akhir 2-2.
Drama ketiga adalah rusuhnya penonton di Stadion Jalak Harupat Bandung, dimana banyak terjadi pelemparan botol minuman ke lapangan dan perusakan mobil serta perkelahian antara suporter.
Tetapi drama yang paling mengharu biru adalah ekspresi sedih Bambang Pamungkas setiap membobol gawang mantan kesebelasan yang diperkuatnya sejak 2007, Persija Jakarta. Ini mengingatkan pada pemain-pemain Eropa yang tidak melakukan selebrasi bila membobol mantan klubnya yang sangat dia hormati. Atau seperti Christiano Ronaldo yang menolak selebrasi gol di Real Madrid karena protes perlakuan Klubnya terhadap Kaka yang dianggap tidak adil.
Walau tetap profesional, Bepe tetap menaruh hormat pada mantan klub yang 5 tahun diperkuatnya dan tampaknya jauh di lubuk hati yang paling dalam, Bepe sebenarnya masih ingin tetap di Persija.
Tapi apakah Persija punya rasa yang sama? Ataukah akan ada drama kelima?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H