"Maaf, pak. Saya hanya menjalankan tugas negara. Bapak memang target kami 3 tahun ini, makanya saya diatur jadi ajudan bapak....."Ajudin mengaku, penuh sesal karena hubungan pribadi, tetapi tugas negara lebih penting.
"Akan kucari kau Ajudin....Kemanapun, dimanapun......Tunggu saja. Aku masih bisa 'blusutan' walaupun di penjara."Ancam Bung Blusut.
Minggu pagi, dua hari kemudian Bung Blusut tergeletak tak bernyawa. Tidak ada tanda kekerasan dari visumnya, dianggap serangan jantung yang wajar bagi politisi usia 50 tahunan yang terpenjara.
Namun di 'twitter'nya Ajudin sang mantan ajudan membuat status baru, 'Sebelum 'blusutan'-nya mencelakaiku, biarlah aku 'mblusuki' makan malamnya dulu.'
Case closed!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H