Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengalahkan Kampanye Hitam, Rekapitulasi Hitam dan Ilmu Hitam dengan Musik? Why Not?

1 Agustus 2014   13:28 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:42 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya ingat betul saat 5 Juli konser 2 jari di Gelora Bung Karno, walaupun tidak hadir langsung namun abang ipar dan keluarga yang ikut kesana menceritakannya dengan heboh, bahwa konser itu benar-benar 'membludak', meriah, tetapi tertib.

Artis-artis yang tampil dikomandani oleh 'Slank' rela konon hanya dibayar konsumsi nasi goreng dan martabak (masak,sih?).

Seminggu sebelumnya pun banyak klip yang muncul di akun 'youtube' dan media 'mainstream' buatan para musisi yang sukarela membuat lagu kreatif mendukung Jokowi, antara lain 'rapper' dari Jogja.

Ini katanya muncul akibat 'popularitas' Jokowi yang melorot tajam disaat kampanye karena kampanye hitam dari media gak jelas 'Obor Rakyat' dan kampanye negatif dari media pro Prabowo yang kekuatannya 5x media pro Jokowi.

Alhasil, kampanye elegan ala konser 2 jari membangkitkan 'second wind' yang menaikkan lagi kepercayaan publik pada sosok yang 'dicemarkan' kampanye hitam selama kampanye itu dengan alunan musik yang menghentak, mengalun dan menggoyang badan dan hati.

Menang pun di 'quick count' lembaga survey terpercaya, masih saja proses rekapitulasi mau diarahkan ke 'rekapitulasi hitam' yang membuat seolah-olah 'real count' jujur dari relawan jujur dari partai jujur di TPS terjujur di Indonesia yang ternyata sudah dilansir tanggal 5 Juli saat konser 2 jari.

Nah, saat rekapitulasi ini ternyata ada versi 'hitamnya' juga, maka musisi partisipasi pro Jokowi buat konser lagi di 5 stasiun TV sekaligus menjelang pengumuman resmi KPU 22 Juli untuk membuat salam 1 jari dan salam 2 jari diubah jadi salam 3 jari.

Slank yang tadinya mau istirahat setelah 9 Juli, tergerak lagi ikutan bermusik mengawal rekapitulasi jujur di KPU karena adanya rekapitulasi aneh dari pihak yang aneh gak cocok dengan data di web KPU.

Sekarang, setelah 22 Juli, di 25 Juli konon ada 2 orang beritual di MK seolah bawa 'ilmu hitam' untuk mempengaruhi hasil di MK, maka sebaiknya jangan dilawan dengan ilmu hitam atau ilmu putih tandingan, tetapi tetap di musik.

Para musisi tetaplah ajak bangsa ini menyanyi, lagu-lagu damai, lagu-lagu penyemangat dan lagu-lagu anti galau, karena lebih efektif membangkitkan partisipasi dan doa daripada segala bentuk ilmu hitam-hitaman yang ada selama ini.

Mari bernyanyi dan konser 3 jari dalam hati untuk menghalau segala ilmu hitam di sidang MK nanti.

Setuju?

[caption id="attachment_350470" align="aligncenter" width="604" caption="(dokumentasi pribadi)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun