[caption id="attachment_375754" align="aligncenter" width="511" caption="(ilustrasi pribadi)"][/caption]
"Urin profesor positif 'shabu-shabu'..."Kata pak polisi yang menggerebeknya di kamar hotel saat pesta narkoba dengan seorang mahasiswi.
"Oh, ya sudah. Saya memang pakai itu, karena mau konsentrasi bikin penelitian ilmiah yang penting..."Pengakuannya membela diri.
"Sudah berapa penelitian ilmiah penting yang profesor buat?"Selidik wartawan yang ikut ke kantor polisi.
"Tiga puluh empat dan semuanya di level jurnal ilmiah internasional..."Jawab si profesor 'pede abis'.
"Ada penelitian soal narkoba gak?"Tanya si kuli tinta senyum geli, iseng-iseng bertanya, karena si profesor orang hukum.
"Oh, ada. Tahun 2001, judulnya kira-kira 'Delapan Puluh Tujuh Persen Karya Ilmiah Internasional Dibuat dengan Bantuan Zat Stimulan'. Nah, dari 87% pemakai stimulan itu seperempatnya mengaku memakai narkoba."Profesor tersenyum menjelaskan.
"Waduh. Tidak cukup hanya minum kopi atau minuman berenerji prof?"Tanyanya terkejut.
" Mirip artis dan pemusik. Kalau pakai narkoba, karya seninya lebih 'renyah'. Begitu juga karya ilmiahnya.....Pasti lebih spektakuler..."
"Hmmmm.....Lalu mahasiswi yang tertangkap di kamar menemani profesor, itu ada sisi ilmiahnya juga?"Si wartawan menyelidik.
"Iyalah. Saya kan harus ditemani yang lagi kuliah, kalau gak sekolahan nanti kadar penelitian ilmiah saya berkurang....."Jawab si profesor ketus.
"Kok mahasiswinya dari universitas lain, bukan murid sendiri?"Tanya si wartawan senyum genit memancing.
"Ya, kalau murid sendiri sudah dianggap anak sendiri. Kalau mau 'nakal' ya pakai anak orang lain...Sudah,ya. Saya capek....."Si profesor masuk ruang interogasi, si wartawan merenung sendiri.
Kalau memang 87% karya ilmiah di dunia ini seperempatnya dibawah pengaruh stimulus narkoba, berarti kalau itu diberantas habis, penelitian ilmiah spektakuler akan jadi berkurang dong?
Masak, sih?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H