sumber: http://medicastore.com/penyakit/419/Stenosis_Katup_Aorta.html
"Dua minggu yang lalu ibu saya buang air besarnya berdarah, Dok. Jadi, oleh dokter jantungnya disarankan obat pengencer darahnya dihentikan dahulu. Nah, dua hari lalu ibu mulai pusing-pusing dan hari ini mulai tidak sadarkan diri," cerita si anak yang ibunya kena stroke.
Ibu usia 60-an tahun ini beberapa bulan lalu mengalami sesak napas hebat akibat gagal jantung dan ternyata katub jantung 'mitralnya' bocor besar sekali. Darah yang seharusnya dipompakan ke luar jantung dan membawa oksigen ke seluruh tubuh malah balik lagi ke belakang dan membanjiri paru-parunya.
Si ibu disarankan untuk operasi katub jantung buatan di Jakarta dan setuju.
"Katub jantung buatannya yang dari daging binatang atau dari mekanik?" tanyaku.
"Ibu ngeri pakai katub yang dari binatang, takut dari babi, jadi pakai yang mekanik saja," jawab si anak.
Katub jantung buatan ada yang dari jaringan hewan, biasanya dari sapi atau babi, ini hanya bertahan sekitar 10-15 tahun dan sesudah itu harus dioperasi ulang untuk diganti katub baru. Keuntungannya karena dari jaringan yang 'mirip' genetik manusia, maka katub dari jaringan hewan ini hanya beberapa bulan saja pasiennya makan obat pengencer darah.
Katub buatan dari mekanik biasanya logam atau turunan karbon tertentu bisa tahan seumur hidup, tetapi harus seumur hidup juga pasien memakan obat pengencer darah, karena katub yang 'benda asing' ini memancing tubuh membuat gumpalan-gumpalan darah (emboli). Keuntungannya, tidak perlu operasi penggantian katub lagi dan yang takut dengan bahan-bahan dari hewan babi, ini lebih halal.
Akhirnya, ibu ini dirawat harus oleh 3 dokter, bagian penyakit dalam untuk mengatasi perdarahannya, bagian jantung untuk komplikasi jantungnya dan bagian syaraf untuk strokenya. Setelah 3 minggu si ibu mengalami perbaikan dan boleh pulang dengan harus kontrol teratur pada 3 orang dokter dan 3 deretan obat-obatan yang harus dievaluasi dengan 3 metode pemeriksaan.
Repot?
Memang repot kalau sudah kelainan katub jantung yang harus dilakukan operasi. Namun beberapa tindakan sederhana yang mungkin dapat mengurangi penyakit ini antara lain: