Mohon tunggu...
Posko 25KKN
Posko 25KKN Mohon Tunggu... Mahasiswa - anggota

Mahasiswa KKN yang antusias dengan jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mujahadah: Ladang kerukunan dan Moderasi Beragama Dusun Toksongo

10 November 2022   10:32 Diperbarui: 10 November 2022   10:44 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Tuksongo dan mahasiswa KKN posko 25 melaksanakan mujahadah. dokpri

 

Semarang-Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 25 melakukan pendampingan kegiatan mujahadah bersama warga Dusun Tuksongo Desa Krandon Lor pada Kamis (27/10/22). Kegiatan yang bertempat di musholah Al-Ikhlas tersebut merupakan kegiatan rutinan warga Tuksongo yang dilaksanakan tiap 41 hari.

"Kegiatan ini disebut dengan mujahadah. Biasanya dilakukan secara rutin tiap 41 hari sekali. Tempatnya bergantian di masjid Jami'atur Rohman ataupun di mushola Al-Ikhlas," jelas Muhsin salah satu sesepuh Dusun Tuksongo.

Muhsin juga menyebutkan bahwa kegiatan mujahadah ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk wadah berdoa dan meminta ampunan kepada Allah secara berjamaah.

"Mujahadah kan artinya nyuwun atau meminta yang biasa lebih sering disebut istighosah. Jadi adanya kegiatan ini ya sebagai wadah terbuka untuk seluruh warga Dusun Tuksongo meminta ampunan dan berdoa sesuai hajatnya," tutur Muhsin.

Selain sebgai wadah untuk memohon ampun dan berdoa, kegiatan mujahadah ini juga sebagai ladang moderasi beragama serta saling menjaga kerukunan.

"Untuk merekatkan kerukunan warga yang memiliki gerakan dakwah islam yang berbeda. Juga sebagai cara untuk mengajak para warga untuk beribadah," ujar Muhsin.

Salah satu warga Tuksongo, Siti asiyah, mengungkapkan bahwa adanya kegiatan ini sangat berkesan dan sangat mendukung karena menjembatani warga untuk berdzikir dan mendeatkan diri kepada Allah.

"Sebelum mujahadah atau istighosah dimulai kita melakukan sholat hajat berjamaah terlebih dahulu. Setelah itu barulah dilanjut dengan dzikir bersama serta berdoa memohon apa yang dihajatkan," terang Asiyah.

Asiyah juga menuturkan bahwa antusias warga terlihat saat dzikir dimana adanya kegiatan ini  sebagai bentuk perwujudan kerukunan.

"Kerukunannya jadi terlihat sangat kental jika berkumpul bersama dalam hal yang positif. Selama kegiatan berlangsung, para warga juga terlihat mengikuti dengan khidmat terlebih mayoritas warga Tuksongo yang mengikuti sudah sepuh," ucap Asiyah.

Bentuk kerukunan lainnya juga tercemin dari suguhan makanan yang disajikan merupakan hasil swadaya warga.

Warga Tuksongo menikmati hidangan usai mujahadah. dokpri
Warga Tuksongo menikmati hidangan usai mujahadah. dokpri

"Setelah kegiatan mujahadah, para warga lanjut menikmati hidangan yang disajikan dari swadaya warga. Seneng mbak bisa bercengkrama setelah mujahadah," ujar Aisyah

(Inayah/timkknuin)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun