Semarang-Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo posko 25 dampingi sosialisasi cuci tangan pakai sabun (CTPS) pada Sabtu (15/10/22). Kegiatan yang berkolaborasi dengan Ibu Kepala Desa, Bidan dan kelompok Kerja (pokja) 4 tersebut dilaksanakan di TK BA Krandon Lor dan RA Krandon Lor 01.
"Dipilihnya lokasi sosialisasi CTPS di TK dan RA yang ada di Desa Krandon Lor lantaran program yang ada ditujukan untuk TK dan RA," ucap, Endah Sulistya (42) selaku Ibu Lurah Desa Krandon Lor.
Menurut Budi Haryani (43), Bidan di Desa Krandon Lor, pemilihan lokasi sasaran program CTPS memiliki tujuan untuk menanamkan budaya bersih dengan cuci tangan pakai sabun sejak dini.
"Dilaksanakan di TK atau RA itu sebagai bentuk usaha agar anak-anak dapat terbiasa untuk cuci tangan sejak dini dan melestarikan budaya hidup bersih," terang Haryani.
Endah menuturkan bahwa kegiatan CTPS tersebut merupakan program nasional yang sekaligus memperingati hari cuci tangan sedunia.
"Kegiatan CTPS memang program nasional, namun khusus untuk kegiatan kali ini merupakan program dari Kabupaten Semarang sebagai peringatan hari cuci tangan sedunia yang jatuh pada 15 Oktober," tutur Endah.
Pelaksanaan kegiatan cuci tangan pakai sabun ini diawali dengan pemberian materi langkah cuci tangan yang benar oleh mahasiswa KKN UIN Walisongo posko 25 yang kemudian dilanjut dengan praktik secara langsung.
"Pembekalan awal dengan teori CTPS yaitu ada 7 langkah cuci tangan yang dikemas dalam lagu. ya pakai lagu agar mudah diingat oleh anak-anak. Pemaparan teori di dalam kelas juga dibantu oleh mahasiswa KKN UIN Walisongo," ucap Haryani.
Selain kegiatan rutin di tanggal 15 Oktober, sosialisasi CTPS ini dilakukan secara rutin ketika kegiatan posyandu.
"Kegiatan CTPS dilakukan secara rutin pada tanggal 15 Oktober sebagai hari cuci tangan sedunia dan juga untuk membiasakan hidup bersih maka ketika posyandu tiap bulan sebelum kegiatan kita ajak untuk cuci tangan," jelas Haryani.