Apakah teman-teman tahu apa itu Cyber Diplomacy atau Diplomasi Siber?
Cyber Diplomacy atau Diplomasi Siber merupakan bentuk diplomasi yang diciptakan untuk melindungi keamanan nasional pada dunia maya.
Dalam perwujudannya Diplomasi Siber merupakan sebuah respons dari relevansi dunia siber yang semakin berkembang mengikuti arus global waktu.
Dengan hadirnya Diplomasi Siber, negara-negara membentuk kerjasama dengan tujuan untuk menanggoi serta menangani Dimensi Siber dari terjadinya konflik internasional, kejahatan, serta keamanan informasi.
Contoh nyata Cyber Diplomacy / Diplomasi Siber baru-baru ini adalah persiapan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dalam merilis teknologi jaringan internet 5G.
Dalam pengerjaan perilisan jaringan 5G ini, Amerika Serikat melakukan kerjasama dengan beberapa negara salah satunya negara negara yang berada dalam kawasan Eropa lewat Konferensi Komunikasi Radio Dunia atau dalam bahasa internasional nya dikenal sebagai The World Radiocommunication Conference (WRC), konferensi tersebut diadakan di negara Mesir.
Dalam agenda “Strategi Nasional Dalam Mengamankan 5G”, yang diumumkan pada Maret 2020 lalu, Amerika Serikat menganjurkan negara yang bekerjasama agar menggunakan “Prinsip-Prinsip Keamanan 5G” dimana hal ini tertulis pada sebuah proposal yang berjudul “Proposal Praha” yang tercipta dalam Konferensi Keamanan 5G Praha 2019.
Strategi tersebut dilakukan dengan tujuan agar dapat mempercepat pelaksanaan rencana dalam berkoordinasi dengan negara asing serta aktor swasta agar dapat mencegah terjadinya persaingan serta transparansi 5G.
Hasil dari Kongres tersebut telah mengesahkan “Secure 5G and Beyond Act pada Maret 2020 lalu, dimana hal ini mewajibkan Presiden agar ikut bergabung dalam Diplomasi Siber.
Contoh lain dari Cyber Diplomacy / Diplomasi Siber juga salah satunya adalah konflik Amerika Serikat dan China pada tahun 2015
Ketegangan ini terjadi dimulai dari Amerika Serikat yang membuat tuduhan terhadap peretas / Hacker yang berasal dari China. Tuduhan tersebut mengatakan jika peretas / Hacker tersebut telah melakukan serangan siber yang bertujuan untuk mencuri data-data milik Kantor Manajemen Personalia Amerika Serikat.