Hal menarik yang dapat saya ambil dari fenomena tersebut adalah dorongan ambisi untuk berkarya bagi Indonesia. Mahasiswa bukanlah sebagai murid yang hanya patuh pada petuah sang guru. Mahasiswa, identik dengan pemikir yang bebas. Kita diberi kebebasan untuk mengembangkan bakat dan kemampuan kita.
Sebagai perenungan terakhir, di era disrupsi ini yang memiliki batu-batu harapan dan impian, lebih baik mengasah pena dan otak, dari pada mengasah golok dan membesarkan otot.
"Ber-media sosial lah yang wajar, karena berlebihan itu tidak bagus"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H