*Sebuah karya dari Rosa Ria, Almarhumah Adik Perempuanku
Pak Lubis memasuki ruang kelas satu dengan wajah pucat. Ia sedang sakit kepala hari ini, jadi mudah sekali marah. Semua anak berdiri dan memberi hormat kepada guru sejarah itu.
"Sekarang kumpulkan buku PR sejarah kalian," perintah Pak Lubis.
"Ayana, coba kumpulkan buku PR sejarah teman-temanmu, cepat! waktu kita tidak banyak!"
Ayana mengambil buku PR nya dari laci meja, lalu berjalan mengitari kelas mengambil buku PR teman-temannya. Kenny memberikan buku PR nya kepada Ayana tanpa dilihat terlebih dahulu. Ayana membawa buku PR sejarah teman-temannya ke depan, lalu menaruhnya di meja Pak Lubis.
"Terima kasih Ayana, kamu boleh duduk kembali,"ucap Pak Lubis
Ayana duduk di bangkunya kembali.
Putri memandangi Pak Lubis yang sedang memeriksa PR sejarah murid-muridnya. Namun ketika ia memeriksa buku PR Kenny ia tertegun.
"Kenny! ke depan!" teriak Pak Lubis.
Kenny yang sedang membaca  kaget. Ia mengangkat kepalanya dan langsung berdiri.
"Ada apa Pak?" tanya Kenny