"Kamu sudah senior, pasti bisa melakukan semua gerakan senam yang tak ku bisa!"
"Kau harus banyak berlatih lagi Loanda," Suzanna memberi semangat.
Loanda mengangguk.
"Eh ngomong-ngomong apa yang terjadi dengan pertemuan kemarin?" tanya Loanda.
"Biasa-biasa saja, tak ada yang menegangkan."
Bel berdering nyaring, waktunya makan malam tiba. Semua anak berbondong-bondong memasuki ruang makan. Mereka mengambil tempat masing-masing. Setiap satu meja ada empat kursi. Loanda duduk dengan Willy, Kenny dan Genta. Riuhnya ruangan itu, penuh canda dan tawa.
"Senang melihatmu lagi," ucap genta dengan suka cita.
Loanda tersenyum. Ia memandang Kenny Yuan. Kenny Yuan balik tersenyum, kedua pipinya memerah. Willy dan genta nyengir.
Setelah makan malam, masih ada waktu setengah jam untuk beristirahat. Mereka ramai berbincang-bincang.
Jam setengah sembilan malam, bel kembali berbunyi, waktunya tidur, karena besok mereka harus kembali bersekolah. Jadi harus bangun pagi dan tidur lebih awal.
Setelah semua mengucapkan selamat tidur, mereka lalu masuk ke kamar masing-masing. Dengan cepat Asrama menjadi hening, karena anak-anank murid dengan cepat tertidur karena lelah.