Mohon tunggu...
Sundari
Sundari Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Akuntansi Universitas Mercu Buana Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Tugas Mata Kuliah Prof. Dr. Apollo (Daito) Perumusan Teori Akuntansi | The Positive Accounting Theory

2 April 2020   17:12 Diperbarui: 2 April 2020   18:37 7957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama tahun 1970-an, teori akuntansi bergeser ke arah metodologi positif. Positive accounting theory atau bisa disingkat PAT merupakan cabang penelitian akuntansi yang berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi praktik dalam akuntansi. PAT mengamati fenomena akuntansi berdasarkan alasan-alasan yang mendasari terjadinya peristiwa. Dengan kata lain, PAT dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi konsekuensi saat manajer mengambil suatu keputusan tertentu. PAT beranggapan bahwa perusahaan akan mengorganisir diri dalam cara yang efisien sehingga memaksimalkan prospek untuk bertahan hidup.

Tujuan Positive Accounting Theory:
1. Menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi, bukan memberi panduan
2. Memastikan tidak ada tujuan yang lebih superior dibanding dengan tujuan-tujuan perusahaan lainnya.
3. Menilai prktik akuntansi yang ada dengan cara yang sistematis
4. Menggambarkan model hubungan antara akuntansi, perusahaan, dan pasar, serta menganalisis persoalan-persoalan dalam kerangka kerja ekonomi

Kelebihan Positive Accounting Theory:
1. Teori positif diperlukan sebelum teori normatif dikembangkan, untuk memahami kejadian di dunia nyata.
2. Berdasarkan pada metode atau observasi yang teridentifikasi dan empiris
3. Memberikan pernyataan dan hipotesis yang dapat diuji secara empiris
4. Bersifat objectif -- netral, tidak dipengaruhi oleh fenomena yang diamati
5. Teori positif dikembangkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan teori normative

Kekurangan Positive Accounting Theory:
1. Hanya memberi penjelasan dan prediksi apa yang akan terjadi, tidak ada rekomendasi apa yang seharusnya dilakukan
2. Berasumsi bahwa manajer (agen) dan pemilik (principal) memiliki kepentingan masing-masing untuk memaksimalkan kekayaannya tanpa mempertimbangkan efek buruk terhadap kelangsungan perusahaan
3. Tidak sepenuhnya objektif, tidak bebas dari pertimbangan nilai-nilai karena unsur-unsur yang sulit dihindarkan oleh peneliti.

PAT berusaha menguji kembali teori atau hipotesis dengan pengalaman atau fakta. Sehingga PAT memiliki focus ekonomi untuk menjawab pertanyaan seperti:
- Apakah biaya yang dikeluarkan dalam memilih metode akuntansi memberikan manfaat yang sesuai?
- Apakah biaya regulasi dan proses penentuan standar akuntansi sesuai dengan manfaat yang diperoleh?
- Apakah laporan keuangan berpengaruh terhadap harga saham?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, PAT berasumsi bahwa:
- Manajer, Investor, Kreditor dan Individu-individu lain bersikap rasional dalam memilih kebijakan akuntansi dan memaksimalkan kepuasan
- Manajer memiliki hak kebebasan untuk menentukan metode akuntansi atau mengubah kebijakan untuk memaksimalkan kepuasa mereka
- Manajer mengambil keputusan guna memaksimalkan nilai perusahaan

3 Hipotesis Positive Accounting Theory
1. Hipotesis rencana bonus (The bonus plan hypothesis)
Manajer perusahaan dengan rencana bonus tertetu cenderung menyukai metode yang dapat meningkatkan laba periode berjalan. Hal ini diharapkan agar dapat meningkatkan nilai sekarang bonus yang akan diterima.

2. Hipotesis persyaratan perjanjian pinjaman / Utang (The debt covenant hypothesis)
Semakin tinggi rasio utang / ekuitas perusahaan maka semakin dekat perusahaan dengan batas perjanjian kredit. Semakin tinggi batasan kredit, makin tinggi kemungkinan penyimpangan perjanjian kredit dan pengeluaran biaya. Sehingga manajer akan memilih metode akuntansi yang dapat menaikkan laba perusahaan, guna mengendurkan batasan kredit dan mengurangi biaya-biaya.

3.Hipotesis biaya politik (The political cost hypothesis)
Ukiran perusahaan merupakan variabel proksi dari aspek politik. Perusahaan besar cenderung menggunakan menggunakan metode akuntansi yang dapat mengurangi laba periodik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Untuk melaksanakan kontrak dengan pihak lain dalam proses politik dalam rangka menegakkan hukum dan regulasi guna meningkatkan kesejahterahaan membutuhkan biaya yang tinggi. Semakin besar biaya politik yang dihadapi oleh perusahaan, manajer cenderung memilih prosedur akuntansi yang menangguhkan pendapatan yang dilaporkan dari periode berjalan ke periode akan datang.

Tiga hipotesis di atas menjunjukkan bahwa PAT mengakui adanya 3 hubungan keagenan, yaitu antara manajemen dengan pemilik, manajemen dengan kreditor, dan manajemen dengan pemerintah. Secara umum, PAT menilai bahwa pilihan kebijakan akuntansi yang diambil oleh manajer merupakan bagian dari kebutuhan perusahaan secara menyeluruh untuk meminimalkan biaya.


Sumber : Filsafat Teori Akuntansi, Muhammad Al Amin, Unimma Press, Jun 12, 2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun