Frustrasi aku menarik lengannya sedikit keras. Naja membalas dengan menendang kakiku. Dan seketika itu juga. Suasana menjadi tegang.
Aku merasa marah dan balas memukul tangannya dengan ringan. Tetapi Naja langsung memukul balik. Keduanya terlibat dalam pertengkaran kecil. "Kakak jangan kasar!" Naja berteriak. Sementara aku tidak kalah kerasnya. "Kamu yang ganggu aku terus!."
Pertengkaran kami semakin memanas dengan saling adu mulut. Akhirnya pertengkaran kami antara aku dan adikku berakhir. kami berdua merenungkan dan menyadari kesalahan kami masing-masing. Lalu kami saling memafkan.
Tak terasa sudah satu jam berlalu.
'Ya ampun. Udah jam 9 malam.' Harusnya aku udah hafal semua kosa kata. Tapi malah lebih sering buka HP.
Nggak apa-apa. Masih ada waktu. Aku lihat sedikit lagi saja. Kosa katanya juga gak terlalu sulit menghafalnya. Hingga tiba-tiba aku menguap lelah dan menyadari bahwa sudah hampir jam 11 malam.
'Aduh udah malem banget! Harusnya aku fokus belajar saja tadi... Kok aku malah sambil lihat hp juga. Apa yang aku pelajarin tadi? 'Kenapa aku nggak serius belajar dari tadi? Kenapa aku gampangin?.'
Setelah lama waktu berlalu. Akhirnya aku selesai belajar Bahasa Arab tapi saat belajar Bahasa arab aku hanya menghabiskan waktu untuk menghafal kosa kata Bahasa Arab.
Aku merasa tidak perlu untuk memahami makna atau konteks yang aku hafal. Aku berfikir bahwa itu sudah cukup untuk mendapat nilai yang tinggi. Aku menganggap enteng saja karena menurutku ulangan Bahasa arabnya akan mudah bagiku.
Saat aku ingin tidur. Ibuku masuk ke dalam kamarku. Ibuku bertanya kepadaku "Nak besok Azy ada ulangan harian nggak?." Ucap Ibuku. Aku menjawab "Ada bu. Ulangan Bahasa Arab."
Kemudian Ibuku mengingatkan kepadaku kalau belajar Bahasa Arab itu tidak hanya dihafal saja. Tapi juga dipahami. Pada saat itu aku hanya mengangguk saja. Tidak terlalu memikirkan ucapan yang dibilang Ibuku kepadaku.