Mohon tunggu...
Popy Adekantari
Popy Adekantari Mohon Tunggu... -

Seorang Mahasiswi Prodi S1 Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Mataram

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Problema Guru Sosiologi di Indonesia

19 Maret 2015   20:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:24 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai macam profesi yang kita jumpai di Indonesia salah satunya profesi keguruan yang lebih khususnya lagi guru pendidikan sosiologi. Guru sosiologi berada pada tingkat atau jenjangan SMA/MA atau sederajatnya.

Mata pelajaran sosiologi terdapat di jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial. Mata pelajaran tersebut berobjekkan masyarakat sebagai pusat perhatiannya.Peserta didik diharapkan mampu untuk menguasa materi yang diberikan dari kelas X, XI, dan XII karena akan dijadikan sebagai bahan untuk Ujian Nasional karena mata pelajaran Sosiologi tersebut salah satu mata pelajaran yang terdapat di Ujian Nasional.

Agar siswa mampu mengerjakan soal Ujian Nasional dengan benar disini sangat diperlukan peran guru sosiologi untuk membantu pelaksanaan proses pembelajarannya sehari-hari. Akan tetapi banyak sekali sekolah di Indonesia gurunya khusus pendidikan sosiologi masih sangat kurang sehingga menimbulkan kendala dan masalah-masalah di mata pelajaran pendidikan sosiologi, seperti kendala yang sering kita jumpai adalah guru yang berasal bukan dari latar belakang ilmu sosiologi menjadi guru sosiologi. Misalnya disuatu sekolah tersebut kekurangan guru mata pelajaran sosiologi maka guru sejarah atau mata pelajaran lain yang mengisi sebagai guru sosiologi sehingga guru tersebut tidak mampu memenuhi tuntutan siswa akan model pembelajaran yang sesuai dengan konteks saat ini. Karena guru tersebut tidak perna mempelajari mata pelajaran sosiologi tersebut. Dan dapat dikatakan menjadi guru sosiologi ternyata lebih merupakan nasib dari pada cita-cita .

Selain itu di Indonesia masih sangat kurang universitas yang menyediakan prodi pendidikan sosiologi bahkan sangat sulit untuk kita menemukan guru pendidikan sosiologi yang memang itu keahliannya.Selain itu masalah yang sering dihadapi siswa kebanyakan berada pada materi penelitian itu terbukti pada saat Ujian Nasional dimana siswa kebanyakan salah pada soal tersebut karena mereka hanya mempelajari materi penelitian pada kelas XII sehingga waktu yang digunakan sangatlah singkat. Dari masalah tersebut seharusnya materi penelitian berada pada materi kelas X atau kelas XI agar siswa dapat melakukan praktek langsung sehingga mereka lebih memahami materi tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun