Dalam upaya untuk mengurangi limbah rumah tangga dan sekaligus menciptakan sumber daya bernilai, tim KKN juga mengajarkan cara mengubah limbah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair. Dengan melakukan hal ini, masyarakat dapat berkontribusi dalam mengurangi dampak lingkungan negatif dan sekaligus menghasilkan pupuk yang berguna bagi pertumbuhan tanaman.
Langkah-langkah dalam Pembuatan POC:
- Kumpulkan Limbah Organik: Limbah organik yang dikumpulkan seperti sisa makanan, daun kering, dan sisa-sisa tanaman dari kebun atau taman. Agar lebih mudah terurai, limbah organik dapat dipotong kecil-kecil terlebih dahulu. Hindari limbah berminyak atau berlemak.
- Campur dengan Air Cucian Beras: Tempatkan limbah organik dalam wadah tertutup atau komposer. Tambahkan air cucian beras untuk meningkatkan kelembaban, selain itu juga mengandung nutrisi yang berguna bagi mikroorganisme pembusuk.Â
- Tambahkan EM4: Takaran yang digunakan yaitu 10-20 ml untuk setiap 1 liter air cucian beras. EM4 ini merupakan mikroba efektid yang digunakan untuk mempercepat proses fermentasi. Tambahkan EM4 ke dalam air cucian beras.
- Campur dengan Molase: Tambahkan molase atau gula alami ke dalam campuran sebagai sumbe renergi untuk mikroorganisme. selama proses fermentasi. Adapun takaran yang digunakan yaitu 20-30 ml untuk setiap 1 liter air cucian beras yang digunakan.
- Fermentasi: Tutup wadah dengan kain untuk memungkinkan sirkulasi udara, dan biarkan campuran fermentasi selama beberapa minggu hingga menjadi pupuk organik cair (POC).
- Saring dan Pakai: Setelah proses fermentasi selesai, saring cairan tersebut untuk menghilangkan sisa-sisa padat. Pupuk organik cair siap digunakan pada tanaman.
- Sisa padatan: Sisa padat yang dihasilkan dari pembuatan POC dapat ditimbun dan digunakan sebagai pupuk kompos.
Keuntungan POC:
- Mengurangi Limbah: Pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik cair membantu mengurangi limbah dapur dan memberikan dampak positif pada lingkungan.
- Pupuk Organik Berkualitas: pupuk organik cair yang dihasilkan kaya akan nutrisi dan mikroorganisme naik, yang dapat meningkatkan kualitas tanah dan pertumbuhan tanaman.
- Hemat Biaya: Tidak perlu lagi membeli pupuk kimia dan sekaligus menciptakan sumber pupuk organik secara mandiri.
- Tanaman Lebih Sehat: Penggunaan pupuk cair organik dapat meningkatkan kesehatan tanaman, mengurangi risiko penyerangan hama, dan meningkatkan hasil panen.
- Mendukung Pertanian Organik: Pupuk organik cair mendukung praktik pertanian organik yang ramah lingkungan dan sehat.
Kegiatan sosialisasi ini disambut dengan antusias oleh masyarakat setempat. Melalui penguatan pengetahuan dan keterampilan, diharapkan para peserta dapat menerapkan konsep-konsep ini secara berkelanjutan dan menjadi agen perubahan dalam masyarakat. Tim KKN MBKM 196 UNS akan terus mendukung pelaksanaan dan pengembangan lebih lanjut dari praktik inovatif ini.
Dengan keberhasilan dan potensi dampak positif yang dimiliki oleh kegiatan ini, UNS dan tim KKN berkomitmen untuk terus mendorong inisiatif-inisiatif sejenis dalam rangka mencapai pertanian yang berkelanjutan dan menginspirasi perubahan positif dalam masyarakat.
Untuk informasi lebih lanjut, harap menghubungi:
Instagram: @kkn196gondangrejoÂ
KKN MBKM 196Â
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H