Mohon tunggu...
Fakir Ilmu
Fakir Ilmu Mohon Tunggu... Editor - Serang, Banten

Pencari ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pengembangan UMKM Pedesaan Menuju Entrepreneur

1 September 2022   16:16 Diperbarui: 1 September 2022   16:28 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Bina Bangsa yang berada di Desa Cimaung menyelenggarakan kegiatan Seminar UMKM dan Teknologi Tepat Guna dengan materi mengenai Pengembangan UMKM di Era Digital di Kantor Balai Desa pada Sabtu 27 Agustus 2022.

Adapun yang terlibat pada acara seminar ini diantaranya adalah Mahasiswa yang sedang melakukan KKM di Desa Cimaung, Kepala Desa beserta jajaran, lalu masyarakat Desa Cimaung. Seminar ini membawa pemateri yang merupakan Dosen di Universitas Bina Bangsa, Banten yaitu Ibu Popi Dayurni, M.Pd.T  dan Ibu Kurniati Rahmadani, M.Pd.T.

UMKM adalah tulang punggung ekonomi negara Indonesia karena sudah terbukti menyelamatkan Indonesia dari krisis ekonomi. Contohnya bisa kita liat pada tahun 1998 dan tahun 2008 dimana pada saat ini, banyak perusahan besar yang lesu bahkan bangkrut, akan tetapi UMKM mampu menyerap tenaga kerja dan mengangkat pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, pada data di Kementrian Koperasi dan UMKM, pelaku dari usaha mikro kecil dan menengah ini sudah menyumbang sebesar 61% pdp di Tahun 2020. Di tahun yang sama didapat data bahwa UMKM berhasil memperkerjakan sebanyak 117 juta pekerja atau 97% dari total angkatan kerja di Indonesia. 

UMKM sudah tidak asing lagi bagi warga Desa Cimaung. Salah satu UMKM milik warga Desa Cimaung adalah keripik tempe. Hanya saja, dalam kegiatan pemasaran produk ini masih terbatas dilakukan secara tradisional.

Ibu Popi Dayurni (pemateri) menyebutkan bahwa ada tiga hal yang membuat perkembangan UMKM sulit diterapkan di Desa diantaranya keterbatasan pengetahuan masyarakat desa tentang pengembangan usaha secara digital, kedua karena hidup dalam kegiatan usaha kecil di sektor tradisional lalu yang ketiga karena Infrastruktur dan akses pemerintahan yang terbatas menjadi salah satu faktor penghambat perkembangan UMKM di pedesaan.

Kegiatan seminar ini dilaksanakan untuk memberi pengetahuan kepada warga bagaimana cara mengembangan UMKM yang ada di Pedesaan secara digital. Sebagaimana yang kita tau, dunia digital mengalami perkembangan yang sangat pesat. 

Hal ini juga berdampak terhadap kegiatan jual beli. Dimana pada zaman dulu, kegiatan jual beli terbatas hanya dilakukan dipasar secara lokal. Tapi seiring perkembangan zaman, penjualan dapat dijangkau secara lebih luas dengan dibantu internet.

Ada banyak platform digital yang mewadahi penjualan online. Akan tetapi, sebagai pelaku UMKM ada beberapa strategi yang dapat dimanfaatkan agar sukses berjualan secara online. Dari pemaparan pamateri ada beberapa strategi yang dapat diterapkan agar UMKM bisa berkembang. 

Salah satunya dengan cara mengembangkan inovasi produk terbaru. Dimana di Desa Cimaung sudah ada produk keripik tempe, dari produk ini bisa dikembangkan lagi sesuai dengan tren saat ini. Contoh tren makanan saat ini adalah makanan pedas dengan pilihan level. Ini bisa menjadi ide untuk pengembangan produk keripik tempe yang ada. 

Pemateri juga memaparkan ada 5 pola agar bisnis  dapat berkembang dimana pola ini disebut dengan Snowball Effect. Salah satu pola yang dijelaskan pemateri adalah dengan memanfaatkan media komunikasi sebagai wadah pemasaran produk. 

Media komunikasi ini harus disesuaikan dengan target pasar produk. Jika target pasar adalah pemuda maka dapat memilih sosial media seperti Instagram atau dengan Instagram ads dalam memasarkan produk. 

Selain media Instagram, pelaku UMKM juga dapat memasarkan produk secara online dengan menggunakan aplikasi Tik Tok. Dimana aplikasi ini sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, dimana pengguna aktif Indonesia pada aplikasi ini sudah mencapai angka 99,1 juta. 

Di aplikasi ini juga ada fitur Tik Tok Shop yang memungkinkan para pelaku UMKM dapat memasarkan produknya dan ditonton oleh banyak orang dari berbagai wilayah sehingga kemungkinan produk akan terjual lebih tinggi.

Dengan diselenggarakan seminar ini, diharapkan akan memberikan wawasan bagi para pelaku UMKM di Desa Cimaung untuk perkembangan bisnis mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun