Mohon tunggu...
Popi Purwanti
Popi Purwanti Mohon Tunggu... Dosen - dosen yang selalu ingin berkarya, bermanfaat dan berbuat baik

hobi saya sekarang mengajar, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membuat artikel, membuat buku.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dosen dan Mahasiswa UNINDRA Memanfaatkan Sampah Organik Menjadi Eco Enzyme di Halim Perdana Kusuma

24 Agustus 2023   09:45 Diperbarui: 3 Oktober 2023   11:05 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
memotong kecil sampah kulit buah dan sayur 

Dosen dan Mahasiswa UNINDRA Sukses Melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat Memanfaatkan Sampah Organik Menjadi Eco Enzyme di Kelurahan Halim Perdana Kusuma, Lengkapnya bisa klik video Youtube pelaksanaan abdimas Eco enzyme.

Dosen dan mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA) bekerja sama melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat "Penerapan Eco Enzyme berbasis Teknologi Sensor" mengenai pengolahan sampah menjadi bahan yang bermanfaat dan dapat meningkatkan ekonomi. Hal ini dilatar belakangi oleh sampah yang setiap harinya semakin menumpuk dan dapat menimbulkan berbagai penyakit, serta sampah rumah tangga yang tercampur menjadi satu antara sampah organik dan sampah non-organik.

awal kegiatan
awal kegiatan

Mengumpulkan sampah yang dibawa tiap RT
Mengumpulkan sampah yang dibawa tiap RT

Memilah dan membersihkan sampah
Memilah dan membersihkan sampah

Kelurahan Halim Perdana Kusuma, Jumat 11 Agustus 2023 -- Melakukan sosialisasi dan pelatihan mengenai apa itu eco enzyme dan pembuatan eco enzyme, yang di isi oleh Ibu Dr. Shafa Noer, M.Si sebagai pemateri. Bu Shafa menjelaskan bagaimana eco enzyme, manfaat ecoenzyme, cara membuat eco enzyme dan ada tabel rumus untuk komposisi eco enzyme.

Dr. Shafa Noer, M.Si sebagai pemateri eco enzyme
Dr. Shafa Noer, M.Si sebagai pemateri eco enzyme

Eco enzyme merupakan cairan atau alternatif alami yang dihasilkan dari fermentasi sampah organik, seperti sampah sisa makanan, sampah sayur, sampah buah dan lain sebagainya. Eco enzyme dapat digunakan sebagai detergen, pestisida, pembersih lantai, dan masih banyak lagi. Dengan membuat eco enzyme dapat mengurangi limbah kimia sintesis yang dapat merusak lingkungan.

Terdapat 4 langkah pembuatan eco enzyme diantaranya : rumus, bahan, langkah, panen dan standar.

Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat eco enzyme:

  • Wadah (bermulut besar, besar atau kecil, berbahan plastik, bisa ditutup rapat dan kedap)
  • Gelas ukur
  • Timbangan
  • Spatula/sutil kayu
  • Sampah organik rumah tangga yang sudah dipilah
  • Gula merah tebu
  • Air bersih

Rumus yang digunakan dalam pembuatan eco enzyme sendiri berupa perbandingan 1 : 3 : 10, yang mana 1 untuk gula, 3 untuk sampah organik dan 10 untuk air.

Langkah-langkah pembuatan eco enzyme:

  • Bersihkan wadah dari sisa sabun atau bahan kimia
  • Ukur volume wadah
  • Berikan air bersih maksimum sebanyak 60% dari volume wadah
  • Masukkan gula sesuai takaran yaitu 10% dari berat air dan campurkan hingga merata
  • Potong-potong kecil sampah yang dipilah terlebih agar lebih mudah pada saat diaduk (diutamakan kulit buah dan sayur)
  • Masukkan potongan sampah yang sudah dipilah dan dipotong yaitu 3 dari berat gula lalu aduk rata
  • Tutup rapat sampai panen dalam jangka waktu paling cepat selama 3 bulan
  • Beri label tanggal pembuatan agar memudahkan pada saat panen
  • Simpan wadah eco enzyme dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari langsung, memiliki sirkulasi udara yang baik, jauh dari WC, tong sampah, tempat pembakaran sampah dan bahan-bahan kimia.

memasukan gula dan air bersih ke wadah 
memasukan gula dan air bersih ke wadah 

memotong kecil sampah kulit buah dan sayur 
memotong kecil sampah kulit buah dan sayur 

aduk semua bahan sampai merata
aduk semua bahan sampai merata

Untuk proses pemanenan memiliki standar tersendiri yaitu dalam jangka waktu 15 hari sekali, eco enzyme harus dipantau pertumbuhan jamur pada sampah organik. Jika terdapat mikroba pada permukaan sampah organik maka fermentasi eco enzyme dapat dilanjutkan hingga 90 hari dan jika terdapat jamur hitam halus pada permukaan sampah organik dapat ditambahkan gula kembali atau dijadikan kompos.

Setelah melakukan sosialiasi di kelurahan Halim Perdana Kusuma, Ibu-Ibu PKK sebagai mitra  melanjutkan kegiatan berupa pelatihan dalam pembuatan eco enzyme sesuai dengan tahapan yang telah dipaparkan oleh pemateri mulai dari tahap awal sampai tahapan terakhir, sehingga proses pelatihan pembuatan eco enzyme berjalan dengan lancar. Kegiatan selanjutnya yaitu melakukan pemantauan terhadap eco enzyme dalam 15 hari sekali selama 3 bulan.

kita tunggu ember ini panen
kita tunggu ember ini panen

Ucapan Terima Kasih kami sampaikan kepada Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, LLDIKTI Wilayah III Jakarta, dan LPPM Universitas Indraprasta PGRI. Melalui Kontrak Pengabdian kepada masyarakat dengan  Nomor dan Tanggal Kontrak Utama DRTPM dengan LLDIKTI: 179/E5/PG.02.00/PL/2023 Tanggal 19 Juni 2023. Nomor dan Tanggal Kontrak Turunan LLDIKTI dengan Rektor: 1452/LL3/AL.04/2023, Tanggal 26 Juni 2023. Nomor dan Tanggal Kontrak Turunan LPPM dengan Ketua Pengabdian Kepada Masyarakat: 0756/SKP2M/LPPM/UNINDRA/2023, Tanggal 27 Juni 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun