Mohon tunggu...
Popi Merkuri
Popi Merkuri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

TEKNIK INFORMATIKA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Aplikasi jenius: Mempertahankan Kepuasan di Tengah Kesenjangan Pelayanan

5 September 2024   23:11 Diperbarui: 5 September 2024   23:14 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Layanan Keuangan pada teknologi. (Sumber : Viva.co.id)

Aplikasi Jenius: Mempertahankan Kepuasan di Tengah Kesenjangan Pelayanan

Di era digital, layanan keuangan semakin bergantung pada teknologi, salah satunya adalah aplikasi perbankan. Jenius, aplikasi perbankan digital milik BTPN yang diluncurkan pada tahun 2016, telah menjadi salah satu inovasi dalam mempermudah pengguna mengelola keuangan secara digital. 

Pada tahun 2023, Jenius tercatat memiliki 5,2 juta pengguna, meningkat dari 4,4 juta di tahun sebelumnya, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Namun, seiring bertambahnya jumlah pengguna, kualitas layanan juga menjadi sorotan. Pengguna sering menghadapi masalah seperti kesulitan verifikasi OTP, gangguan dalam transaksi, hingga lambatnya respons customer service, yang menimbulkan dampak pada kepuasan mereka.

Penelitian yang dilakukan oleh Trisya et al. (2024) bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kepuasan pengguna aplikasi Jenius dengan menggunakan dua metode utama: End User Computing Satisfaction (EUCS) dan Importance Performance Analysis (IPA). Metode ini secara komprehensif mengukur lima dimensi utama, yaitu konten, akurasi, format, kemudahan penggunaan, dan ketepatan waktu. Berdasarkan penelitian ini, tingkat kepuasan pengguna dikategorikan sangat tinggi dengan persentase kesesuaian mencapai 83%, namun ditemukan juga adanya gap antara harapan pengguna dan realisasi yang dirasakan.

Dengan analisis ini, penting bagi pengembang aplikasi untuk terus memperbaiki kualitas layanan dan berinovasi agar tetap relevan di pasar yang kompetitif. Kebutuhan untuk menutup celah antara ekspektasi dan pengalaman nyata pengguna menjadi kunci dalam mempertahankan loyalitas dan kepuasan pengguna terhadap aplikasi.

***
Penelitian yang dilakukan oleh Trisya et al. (2024) menjadi sangat penting dalam menyoroti aspek kepuasan pengguna aplikasi Jenius. Dengan menggunakan metode End User Computing Satisfaction (EUCS), lima dimensi utama yang memengaruhi kepuasan pengguna telah dianalisis secara mendalam. Pertama, dari segi konten, penelitian menunjukkan bahwa informasi yang disajikan oleh aplikasi sudah cukup relevan dan memenuhi kebutuhan pengguna. Akan tetapi, ada indikasi bahwa konten tersebut masih perlu disempurnakan lebih lanjut. Kedua, dalam aspek akurasi, aplikasi Jenius berhasil menyediakan informasi yang valid dan dapat dipercaya, meskipun terdapat beberapa masalah seperti kesalahan teknis saat transaksi berlangsung, yang perlu ditangani lebih serius.

Dalam hal kemudahan penggunaan, Jenius berada di posisi yang cukup baik, dengan mayoritas responden merasa aplikasi ini mudah digunakan. Fitur-fitur navigasi yang jelas dan tata letak yang menarik menjadi poin positif dalam dimensi ini. Namun, pada dimensi ketepatan waktu, hasil menunjukkan bahwa masih ada keluhan terkait lambatnya respons dalam beberapa fitur, seperti proses verifikasi OTP dan pemberitahuan saldo yang tertunda. Ini adalah hal yang harus segera diatasi mengingat pentingnya waktu dalam transaksi keuangan.

Melalui Importance Performance Analysis (IPA), penelitian ini juga mengungkapkan adanya beberapa kesenjangan antara harapan dan kenyataan. GAP analisis menunjukkan bahwa semua indikator memiliki nilai negatif dengan rata-rata -0,919375, yang mengindikasikan bahwa kualitas layanan masih belum sepenuhnya sesuai dengan ekspektasi pengguna. Dua aspek utama yang memerlukan perhatian khusus adalah relevansi (C1) dan konsistensi (A2), yang keduanya berada di kuadran pertama IPA. Artinya, pengguna menganggap aspek-aspek ini sangat penting, namun performanya masih di bawah standar yang diharapkan.

Di sisi lain, beberapa aspek seperti ketersediaan informasi (T2), daya tarik visual (F1), serta kemudahan akses (E2) berada dalam kuadran yang menunjukkan performa yang baik, meskipun aspek tersebut tidak dianggap kritis oleh pengguna. Ini menunjukkan bahwa pengembang telah berhasil menciptakan fitur-fitur yang disukai, namun perlu meningkatkan beberapa fitur penting lainnya.

Dengan pertumbuhan jumlah pengguna yang mencapai 5,2 juta pada tahun 2023, Jenius perlu memperbaiki kualitas layanannya agar tidak kehilangan kepercayaan pengguna di masa depan. Menutup celah antara ekspektasi dan kenyataan dalam hal layanan akan sangat penting untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pengguna.

***

Dari penelitian yang dilakukan oleh Trisya et al. (2024), jelas bahwa aplikasi Jenius memiliki potensi besar untuk terus berkembang dalam memenuhi kebutuhan nasabahnya. Dengan tingkat kepuasan yang cukup tinggi di angka 83%, Jenius telah menunjukkan kemampuannya dalam memberikan layanan yang memadai. Namun, adanya kesenjangan antara harapan pengguna dan kenyataan yang dirasakan, terutama dalam hal relevansi dan konsistensi, menuntut perbaikan yang segera. Mengatasi masalah teknis seperti kesalahan transaksi dan lambatnya verifikasi OTP harus menjadi prioritas bagi pengembang aplikasi.

Sebagai aplikasi perbankan digital dengan pertumbuhan signifikan, Jenius perlu terus berinovasi dan meningkatkan layanan berbasis teknologi untuk menjaga kepuasan dan loyalitas pengguna. Dengan menutup celah-celah yang ada, aplikasi ini dapat memperkuat posisinya di pasar perbankan digital dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para penggunanya.

Referensi

Trisya, C. P., Ahsyar, T. K., Syaifullah, & Fronita, M. (2024). Analisis kepuasan pengguna aplikasi Jenius menggunakan metode End User Computing Satisfaction dan Importance Performance Analysis. Jurnal Teknologi Sistem Informasi dan Aplikasi, 7(3), 951-962. https://doi.org/10.32493/jtsi.v7i3.40802

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun