Mohon tunggu...
Popi lestari
Popi lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia ( Universitas Muhammadiyah A.R. Fachruddin)

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Makna Lagu "Saat Kau Telah Mengerti"

16 Januari 2025   08:55 Diperbarui: 16 Januari 2025   08:55 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Peran  ayah  untuk  anak-anaknya  menjadi inspirasi  bagi  penulis  lagu  dan  penyanyi Virgoun. Virgoun Teguh Putra Tambunan atau penyanyi yang akrab dipanggil Virgoun telah merilis salah satu lagu terbarunya yang berjudul "Saat  Kau  Telah  Mengerti".  Dalam  lagu tersebut  Virgoun  menjelaskan  kekhawatiran sebagai  seorang  ayah  untuk  menemani  sang anak  tumbuh  dewasa.  Video  klip ini telah diunggah pada kanal Youtube pada tanggal 13 Januari  2023  dengan  jumlah  penonton sebanyak 73,378,278 kali dan 578 ribu like.

Video klip adalah salah satu media promosi yang  sangat  ideal  dan  merupakan  progam musikyang  disponsosri  rekaman  musik berlebel dengan tujuan untuk mempublikasikan hasil  karya penyanyi  dan  sebuah  lagu  yang memiliki potensi disukai khalayak. Video klip menjadi  sebuah  sarana  yang  digunakan  oleh kalangan  musisi  untuk  dapat  menunjukan visualisasi dari penggambaran mengenai lirik yang disampaikan didalam lagu.

Pesan yang disampaikan melalui video klip "Saat  Kau  Telah  Mengerti"  disampaikan melalui   lirik   dan   visual.   Virgoun menyampaikan  kepada  khalayak  mengenai perananayah  dalam  tumbuh  kembang  anak. Peran ayah dimata anaknya berbeda dengan ibu yang  lemah  lembut,  seperti  teguran  pada anaknya diartikan sebagai bentakan keras yang dapat melukai perasaan anaknya. Hal tersebut dapat dilihat pada isi pesan di bait lagu dan visualisasi sebagai berikut:

BAIT 1

Nak, bila suatu saat kau dengarkan lagu ini

Dan aku sudah tak ada lagi di sampingmu

Kau akan mengerti

Mengapa begitu menyebalkannya ku di 

Matamu

Dalam bait pertama sifat ayah yang kerap keras dan mengatur tampak menyebalkan bagi sang anak. Terdapat keinginan sosok ayah yang merujuk  kepada  kebaikan  si  anak  dimasa depan.  Bentuk  rasa  sayang  yang  dianggap sebagai bagian dari tanggung jawab kepada si anak, menjadi peranan penting bagaimana ayah menjadi  kepala  keluarga yang  membangun sebuah peraturan kecil di dalam rumah tangga yang salah satunya berdampak kepada si anak.

Keterlibatan hubungan emosional di antara anak remaja perempuan dan ayah membangun hubungan erat di antara keduanya. Hubungan tersebut dianggap sebagai sebuah pemahaman dalam stigma masyarakat sebagai "ayah adalah jatuh  cinta  pertama  bagi  anak perempuan".

BAIT 2

Nak, jika suatu saat nanti kau telah hidup 

sendiri

Dan dunia tak seperti harapanmu

Ku ada disini

Menjadi rumah yang s'lalu menanti 

Kepulanganmu

Melalui  lagu  ini  virgoun  menjelaskan bagaimana rasa cemas yang ia coba gambarkan dalam baik ke 2. Lirik dalam bait 2 menunjukan bagaimana rasa khawatir dari sang ayah yang memiliki  tanggung  jawab  besar  kepada  sang anak,  meski  sang  anak  telah  dewasa.  Rasa khawatir  sosok  ayah  digambarkan  dengan sosok nya terus akan selalu ada di samping sang anak sebagai rumah baginya.

BAIT 4

Bila bentakan kecilku patahkan hatimu

Lebih keras dari itu dunia kan 

menghakimimu

Kubentuk dirimu menjadi engkau hari ini

Kau harus kuat, kau harus hebat

Permata hatiku

Dalam  bait  ke  4 virgoun  menjabarkan bagaimana  keras  nya  dunia.  Kemungkinan-kemungkinan  yang  akan  dihadapi  oleh  sang anak,  kecil  kemungkinannya  untuk  dapat ditebak dari jauh hari. Bentuk keras sang ayah kepada  anak  membangun  penilaian  berbeda dari sang anak dengan maksud awal sang anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun