Diplomasi Maroko sangat aktif dan hadir di negara-negara Sahel dan Afrika Barat. Kerajaan juga telah naik ke peringkat investor terbesar kedua di benua itu setelah Afrika Selatan.
Kembalinya ke Uni Afrika ini menunjukkan keinginan Maroko untuk mempertahankan tujuan nasionalnya dan berkontribusi pada pengembangan benua Afrika.
Mengenai proyek-proyek utama pekerjaan dan pengembangan, tahun-tahun pemerintahan Mohammed VI melihat penyebaran jaringan infrastruktur yang penting, sepeti pelabuhan, jalan raya, jembatan, kereta api, zona industri.
Maroko sepenuhnya terlibat dalam mengimplementasikan keinginan kedaulatan untuk membangun infrastruktur yang mampu menjadikan Maroko sebagai pusat ekonomi regional.
Maroko Resmikan Pelabuhan Peti Kemas Terbesar di Mediterania
Pelabuhan ini mencakup dua terminal peti kemas baru dengan kapasitas tambahan 6 juta TEUs, ini akan semakin memperkuat posisi kompleks pelabuhan Tangier Med sebagai pusat rujukan di Afrika dan dunia untuk arus logistik dan perdagangan internasional, dengan total kapasitas lebih dari 9 juta kontainer.
Pengaruh Maroko di wilayah Euro-Mediterania dalam lingkungan Maghreb dan Arab semakin kuat. Ini akan meningkatkan sebutannya sebagai pusat perdagangan antara Eropa dan Afrika, Mediterania dan Atlantik.
Pada saat yang sama akan memperkuat peran sentralnya sebagai mitra aktif dalam perdagangan internasional dan negara yang terintegrasi dengan baik ke dalam ekonomi global.
Ini membuktikan orang nomor satu Maroko tersebut terus bekerja keras untuk mendorong Maroko dan rakyatnya untuk mencapai peringkat tertinggi di antara negara-negara di dunia.
Raja Mohammed VI Resmikan Kereta Api Tercepat  Pertama di Afrika