Mohon tunggu...
Muslim Berpikir
Muslim Berpikir Mohon Tunggu... Insinyur - Santri

Kumpulan tulisan pelurus logika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah Kamu Mengira akan Selamanya di Dunia?

9 Januari 2012   14:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:07 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Didalam tahun baru ini kita mulai senantiasa berusaha untuk meningkatkan pengabdian kepada Alloh. Kapan kita memperbaiki kalo bukan dari sekarang? Ingat!!! Alloh tidak menjadikan kehidupan ini abadi, dalam Alquran Al Anbiya' 34-35 : " Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seseorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? Tiap2 yg berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan sesuatu yg buruk dan sesuatu yg baik sebagai ujian (yg sebenar2nya). Dan hanya kepada Kami lah kamu semua kembali".


Sekarang kita masih hidup,tapi siapa tahu jika besok kita telah tiada, sekarang kita masih bisa menikmati makanan, minuman, tahun baru, tapi siapa tahu nanti, besok tahun depan kita sudah berada di alam kubur?

Dalam riwayat Sayyidina Umar bin Khottob, bahwa pada suatu hari putranya menangis sepulang sekolah, ketika ditanya oleh Umar kenapa engkau menangis Nak?, si anakpun menjawab: " Wahai ayahku, teman2 di madrasahku tadi menghitung2 tambalan bajuku yg kupakai ini, dan mereka mengejekku, anaknya seorang raja pakai baju tambalan".

Mendengar penuturan anaknya itu timbullah naluri seorang bapak yg merasa kasihan kpd anaknya, maka Beliau mengirim surat kpd Bendaharawan negara, yg isinya Beliau minta DIPINJAMI uang 4 dirham dg jaminan gajinya dipotong selama bulan 2 kedepan (demi ingin membahagiakan putranya utk belikan baju). Tapi apa yg terjadi? si bendaharawan negara tadi menjawabnya:" Wahai Amirul mukminin..adakah engkau telah dapat memastikan bahwa engkau akan hidup sampai bulan depan? Bagaiman jikalau engkau mati sebelum engkau melunasi hutangmu? apa yg engkau bisa perbuat dg hutangmu di hadapan Alloh?". Membaca surat dari sang bendahara itu seketika Sayyidina Umar tersungkur menangis, lalu beliau memanggil putranya sambil menasehatinya: "Wahai anakku berangkatlah engkau ke sekolah sebagaimana biasanya walau dg pakaianmu spt itu, karena bapak mu ini tak bisa memperhitungkan umur, ajal walaupun sesaat lagi"

Bisa kita bayangkan seorang pemimpin ditolak seorang bawahan bukan untuk kejahatan????........terjadikah di negeri tercinta ini????

Dalam hadist lain Rasululloh bersabada: " Tanda-tanda kehancuran celaka itu (thp manusia) ada empat:

1.  Melupakan dosa2yg telah berlalu padahal dosa2 itu tersimpan di sisi Alloh

2.  Menyebut2 kebaikan yg telah telah diperbuat padahal tak seorangpun bisa tahu apakah kebaikan2 itu diterima atau tidak disisi Alloh

3.  Memandang kepada orang yg lebih unggul dalam hal urusan duniawi

4. Memandang kepada orang yg lebih rendah dalam soal akhirat (agama). Padahal Alloh berfirman" Aku menghendaki dia, sedangkan dia tidak menghendaki aku, makanya Aku tinggalkan dia"

Wallahu A'lam bisshawab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun