Namaku bukan Analekta yang tersusun rapi dalam tema yang sama. Terkungkung dalam kurungan penjara jiwa. Aku sempurna untuk menentukan takdir suka duka dan luka. Aku mampu bangun bahtera hanya dari asa, lalu apa maumu datang dengan anala harap mengancam nyawa? Cobalah, tangkap aku kalau bisa.
Tak semudah itu menaklukkan gulita tanpa tawa. Ketahuilah senyumnya akan mengundang bianglala, dan diamnya melenyapkan nyawa siapa saja yang lemah akan dunia.
Lihatlah cakrawala, menatapmu penuh curiga dan ingin memangsa. Sebentar lagi dia akan bunyikan syair dukacita dari gundahmu yang menggerogoti daksa. Lalu aku akan menang tanpa usaha. Menang karena bodohmu yang menuruti lakuna.
Hanya tawa takkan mampu kalahkan gulita, hanya usaha takkan mampu menerangi jalan menuju tawa, dan hanya doa takkan berguna tanpa usaha. Berdirilah, dengan berani hadapi semesta, atau kau akan mati bersamaku. Duruwiksa penguasa neraka dengan kenikmatan dunia.
_27072022
Duruwiksa= roh jahat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H