Mohon tunggu...
Ponisah permata sari
Ponisah permata sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Zu

Andam Karam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Duruwiksa

4 Agustus 2022   16:42 Diperbarui: 4 Agustus 2022   16:50 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prosais

Namaku bukan Analekta yang tersusun rapi dalam tema yang sama. Terkungkung dalam kurungan penjara jiwa. Aku sempurna untuk menentukan takdir suka duka dan luka. Aku mampu bangun bahtera hanya dari asa, lalu apa maumu datang dengan anala harap mengancam nyawa? Cobalah, tangkap aku kalau bisa.

Tak semudah itu menaklukkan gulita tanpa tawa. Ketahuilah senyumnya akan mengundang bianglala, dan diamnya melenyapkan nyawa siapa saja yang lemah akan dunia.

Lihatlah cakrawala, menatapmu penuh curiga dan ingin memangsa. Sebentar lagi dia akan bunyikan syair dukacita dari gundahmu yang menggerogoti daksa. Lalu aku akan menang tanpa usaha. Menang karena bodohmu yang menuruti lakuna.

Hanya tawa takkan mampu kalahkan gulita, hanya usaha takkan mampu menerangi jalan menuju tawa, dan hanya doa takkan berguna tanpa usaha. Berdirilah, dengan berani hadapi semesta, atau kau akan mati bersamaku. Duruwiksa penguasa neraka dengan kenikmatan dunia.

_27072022

Duruwiksa= roh jahat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun