Mohon tunggu...
Ponisah permata sari
Ponisah permata sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Zu

Andam Karam

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tanah Setapak

2 April 2022   23:58 Diperbarui: 3 April 2022   00:27 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Prosais 

Tanah Setapak 

Lelah di kaki gelisah di hati. Belenggu yang lalu terus menghatui, seolah tak rela tubuh ini pergi. Ia merambat penuh sesak, menuju puncak, ingin hentikan langkah yang mulai terbentuk dengan usik. 

Sungguh, ini berat hadapi jagat. Bagaimana gelayut lara dapat lucut? tanya nyawa pada nyenyat yang dijawab penuh debat ingin rehat. 

Sang Pencipta, sumarah mulai penuhi atma. Diri t'lah haus akan amarta, seolah tinggal dalam penjara tanpa ampun akan derita. Ingin kuatkan diri hadapi semua dera dengan renjana. 

Senjakala menghampiri, peluh pun baluri, aksa lelah ingin berhenti. Rudira dalam tangis, sebab buana yang bengis, semua akan kutepis dengan yakin daksa 'kan celus. 

Tak kuharap pertolongan, yang akhirnya akan jadi pukulan, di masa depan. Cukup aku berjuang dengan doa, asa, dan usaha. Beserta dukungan orang tua. 

Dengan langkah terus bangkit, dari kegagalan yang menghimpit. Pasti ada celah sempit, walau itu hanya sebesar lobang pipit. 

Akan aku singkirkan siksa berkecambuk dengan tawa cekakak, akan aku hancurkan kata binasa dengan pedang karsa menjemput bahagia. Tidak ada yang dapat hentikan, sekalipun sejuta umat beri rintangan, akan terus meniti walau penuh pengorbanan. 

Tidak dengan melangkah, merangkak akan diarungi. Satapak tanah aku pijaki, sejuta gedung 'kan ku takluki. 

Akan kuraih lencana di ujung kelabu, lencana bertuliskan 'Harapan Baru'

Sabtu, 02 April 2022

Lazuardi_Zu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun