Mohon tunggu...
Ponisah permata sari
Ponisah permata sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Zu

Andam Karam

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Drama Gulali

1 April 2022   08:39 Diperbarui: 1 April 2022   23:09 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada jerit dari cacing pasir mati kelaparan. Tak ada bantuan untuk kehidupan, tak ada peluang untuk perjuangan, melainkan bagian dari kembiraan. Kemana perginya bahan pangan? Sudahkah sampai pada tujuan atau hilang di tengah jalan. 

Tak ada bunyi yang akan menantang, sebab pencurian hanyalah anggap kehilangan, bukan kematian.

Tawa disana terdengar lantang. Bunyinya bukan akibat dari ampunan, tapi mantra yang hanya akan jadi bualan. Ini sebuah kepahitan yang coba dibungkus dengan janji manis harap diangan. 

Cela rasanya saat harus mencela, tapi lebih cela saat diam dalam celaka. Sumpal gulali cukup manis menggantikan amis dari darah saudara sendiri.

Jumat, 01 April 2022

Lazuardi_Zu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun