Mohon tunggu...
Ponisah permata sari
Ponisah permata sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Zu

Andam Karam

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Ratu Dunia

30 Maret 2022   20:12 Diperbarui: 1 April 2022   23:12 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia adalah sebuah permainan yang dimainkan sang kuasa dan manusia menjadi wayang-nya. Kenikmatan dunia dapat dirasakan oleh siapa pun, kapan pun dan di mana pun itu. Namun tak jarang kenikmatan dunia menyesatkan para manusia bejat dan serakah pada nafsu duniawi. 

Ratu si gadis penguasa diantara gadis lainnya. Hidup di dunia yang dengan kehidupan layak dan serba berlebihan. Mengucilkan orang kecil, merendahkan orang sederhana, dan menginjak para orang kaya. Sebenarnya siapakah gadis itu? Apakah dia sosok Ratu Dunia yang sering menjadi perbincangan dan pusat gunjingan orang banyak? 

Meng-hak kan hal yang bukan haknya, merenggut kehidupan orang lain, tak pandang usia tak pandang status, tak kenal dosa maupun ampun. Bertindak sesuka hati, mengotori hati kecil sendiri layaknya kerbau bermandikan lumpur. 

Dia memandang dengan mata terbuka. Mengintimidasi para kaum lemah, memperkaya kantong jaket kulitnya sendiri, melapisinya dengan baja emas, membuat mahkota dari tulang orang lain, dan berjalan anggun di atas punggung orang lain. Terus memandang keatas menunjukkan keangkuhannya, tanpa iba dan rela berbagi. Tak peduli dengan si kaya apalagi dengan si miskin? Seluruh makhluk berjiwa tikus ada di bawahnya siap membersihkan remah-remah dari bibir kotornya. 

Penjilat bukan lah dirinya karena bersilat lidah lebih menyenangkan baginya. Menjadi Rumyang di siang hari dan menjadi Kelana di malam hari. Tak ada sosok seorang pun yang menyadari keangkuhan dan kelicikan gadis kecil ratu dunia. 

Beradaptasi bagaikan Bunglon bersembunyi layaknya Celurut. 

Membunuh tanpa menyentuh, tersenyum saat menusuk, dan memeluk saat berjanji. Tak ada yang tak percaya padanya, tak ada yang meragukannya. Karena semakin tajam tumit kakinya semakin tumpul ujung rambutnya. 

Dia si gadis rupawan tumbuh bak Saga Rambat. Indah dipandang sakit digenggam, senyumnya adalah bahaya, ucapnya adalah pilu. Membusukkan hati setiap orang yang merangkulnya. 

Dia bak racun kehidupan. Bergerak di balik layar dan menjadi peran utama di kehidupan makhluk lain. Menyusup dengan perlahan berlari setelah mengumpan, sangat lembut sentuhannya dengan jari setajam duri Gympie, halus namun mematikan. 

Tangis yang memilukan, tawa yang meluluhkan, amarah yang menuntut, kesal yang meminta, kapan dia akan sadar? Bahwa rasa bukan hanya miliknya! Bahwa dunia tidak berada digenggamannya! 

Menanti kaki jenjangnya terpleset oleh biji kelereng dan menghancurkan ego-nya. Memecahkan kekerasannya dan merusak keangkuhannya. 

Dunia akan benar-benar jadi surga tanpa dirinya.

Rabu, 30 Maret 2022

Lazuardi_Zu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun